ADS

loading...

Friday, May 26, 2017

MINAMATA DISEASE TRAGEDY

Serangan Berbagai Penyakit di Minamata, Jepang
Gambar 1Serangan Berbagai Penyakit di Minamata, Jepang

Penyakit Minamata (M.d.) adalah penyakit karena keracunan metilmerkuri (MeHg) yang terjadi pada manusia yang makan ikan dan kerang yang sudah terkontaminasi oleh MeHg dalam airlimbah dari pabrik kimia (Chisso Co Ltd). Pada bulan Mei 1956,bahwa penyakit minamata pertama kali secara resmi "ditemukan"di daerah Minamata, wilayah selatan-barat dari pulau terbesar di Jepang, Kyushu Island.

Lokasi Minamata, Jepang
Gambar 2Lokasi Minamata, Jepang

Produk laut di Teluk Minamata menunjukkan telah terkontaminasi tingkat tinggi Hg  sekitar 5,61-35,7 ppm. Kandungan Hg di rambut pasien,keluarga dan penduduk pantai Laut Shiranui juga terdeteksi pada tingkat yang tinggi (maks. 705 ppm). Gejala khas dari penyakit minamataadalah gangguan sensori, ataksia, dysarthria, penyempitan bidang visual, gangguan pendengaran dan tremor. Selanjutnya, janin juga dapat teracuni oleh MeHg ketika ibu mereka makan makanan yang terkontaminasi makhluk hidup laut yang tercemar. Selama 36 tahun terakhir, dari 2.252 pasien yang telah resmi diakui sebagai memiliki penyakit minamata sebanyak 1043 telah meninggal.
Ilustrasi Efek Pencemaran Merkuri di Minamata, Jepang
Gambar 3Ilustrasi Efek Pencemaran Merkuri di Minamata, Jepang
Pada tahun 1932, Chisso Chemical Corporation membuka pabrik pupuk kimia di Minamata (terletak di pulau Kyushu, JepangSelatan). Penduduk yang tinggal di sana sebagian besar berprofesi sebagai nelayan atau petani. Chisso mempekerjakan penduduk setempat (sekitar 1/3 tenagapekerjanya), agar tidak menimbulkan masalah sosial pada awal pendiriannya. Kasus Minamata ini menjadi terkenal di dunia setelah terungkap sekitar 600 ton merkuri, yang digunakan sebagaikatalis dalam prosesnya, dibuang secara bertahap disana selama sekitar 45 tahun.Mikroorganisme dalam air mengkonversi logam ini menjadimethylmercure, dengan prakiraan 70–100 tahun akan persistan dialam. Merkuri secara alamiah dapat dikeluarkan oleh tubuh manusiasecepatnya melalui urin, sedang merkuri organik bersifatbiokumulasi, yang dapat menyerang syaraf dan otak.
Proses Siklus Metil Merkuri di Lingkungan
Gambar 4Proses Siklus Metil Merkuri di Lingkungan
Sinyal pertama kasus ini datang pada tahun 1950, yaitusejumlah ikan mati tanpa diketahui sebabnya. Tahun 1952 timbul penyakit aneh pada kucing yang kadangkala berakhir dengan kematian. Antara tahun 1953–1956 gejala yang dikenal sebagai“kucing menari” ditemui pula pada manusia, beberapa diantaranyameninggal dunia. Tetapi Chisso pada awalnya belum dicurigai sebagai penyebab, hanya diketahui bahwa korban mengalami keracunan akibat memakan ikan yang berasal dari laut sekitar pabrik itu. Chisso kemudian mengeluarkan daftar bahan yang digunakan dalam pabriknya, tetapi tidak tercantum merkuri dalam daftar tersebut, walaupun diketahui bahwa merkuri digunakan sebagai katalis proses dari pabrik tersebut. Penelitian penyebab penyakit tersebut secara intensif dilakukan oleh pemerintah.Asosiasi industri kimia Jepang juga membantu Chisso dalammelacak masalah ini dengan melakukan penelitian-penelitian,tetapi tidak mendapatkan hasil memuaskan.
minamata disease
Pencemaran merkuri tetap berlanjut, kasus penyakit ini juga terus berlanjut, terutama menyerang anak-anak. Tahun 1956 masyarakat sekitarnya mengadakan aksi menentang keberadaan Chisso. Chisso memberikan santunan pada korban dan yang meninggal, tanpa mengetahui penyebab masalah ini. Kasus ini lama kelamaan terungkap, karena korban umumnya mengandung merkuri yang berlebihan pada tubuhnya.
Tahun 1976 sekitar 120 penduduk Minamata meninggal karena keracunan merkuri dan 800 orang menderita sakit. Tahun 1978,sekitar 8100 penduduk mengklaim hal ini, dan 1500 diantaranya yang diperiksa diketahui keracunan merkuri. Akhirnya pembuangan merkuri dihentikan dengan ditutupnya pabrik tersebut, dan pemerintah menyatakan bahwa Chisso adalah penanggung jawab penyakit yang berjangkit di Minamata. Pada tanggal 22 Maret 1979 dua pemimpin Chisso, yang pada saat itu telah berumur 77 tahun dan 68 tahun, dihukum masing-masing 2 tahun dan 3 tahun penjara. Disamping itu, korban kasus ini menerima santunan yang dibebankan pada Chisso.

SUMBER : Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun/oleh Riyanto.--Ed.1, Cet. 1--Yogyakarta: Deepublish, Nopember 2013.
x, 228 hlm.; 23 cm

ISBN 978-602-280-153-5
DOWNLOAD E-BOOK: KLIK DISINI

No comments:

Post a Comment