Salah satu kasus limbah berbahaya yang terkenal adalah
peristiwa kabut dioxin di Seveso (Italia). Dioxin adalah nama umum untuk grup polychlorinated
dibenzodioxins (PCDD). Atom klor pada senyawa PCDD menghasilkan sampai
75 isomer dengan toksisitas yang sangat bervariasi. Isomer yang sangat aktif
dan mempunyai potensi toksisitas tinggi adalah yang mempunyai 4 sampai 6 atom
klor, terutama dalam posisi lateral (2,3,7,8) seperti
2,3,7,8-Tetrachlorodibenzo-p-dioxin (2,3,7,8-TCDD) dengan toksisitas akut. Efek
2,3,7,8-TCDD ini terhadap spesies binatang ternyata berbeda, namun semuanya
sebagai penimbul agen kanker (karsinogen). Agaknya dioxin ini menimbulkan tumor
yang berbeda untuk organ yang berbeda, dan para peneliti baru sampai pada tahap
awal dalam memahami efek toksisitas dioksin ini pada manusia.
Gambar 1. Lokasi Seveso, Italia Utara |
Seveso
terletak di Italia Utara. Akhir 1960-an, industri farmasi Swiss, Hoffman-La
Roche memilih Seveso sebagai lokasi pabriknya di Italia. Pabrik tersebut
dibangun dan didirikan di kota kecil Meda (dekat
Seveso), guna memproduksi 2,4,5-trichlorophenol untuk disinfektan, kosmetik dan
herbisida. Pabrik ini menghasilkan asap yang berbau, tetapi penduduknya rupanya
sudah terbiasa. Kecelakaan terjadi pada tanggal 10 Juli 1976, ketika reaktor
akan dipanaskan dan terjadi retak pada katuppengamannya. Pada temperatur yang
sesuai, reaksi kimiawi yang terjadi menghasilkan 2,3,7,8-TCDD. Sekitar 1 Kg
dioxin terbuang ke udara membentuk kabut melewati ribuan hektar sekitar
bencana. Penduduk di sekitarnya dievakuasi. Daerah sekitarnya dibagi menjadi 2
area bahaya. Area A penduduknya dievakuasi, dan dilarang menggunakan
barang-barangnya. Ibu-ibu yang hamil dianjurkan untuk menggugurkan
kandungannya, dan prianya dihawatirkan mengalami kerusakan pada fungsi
genetiknya. Daun-daun pohon di sekitarnya menjadi rontok,
binatang-binatangseperti terpanggang. Anak-anak dengan langsung menunjukkan
gejala chloracne pada mukanya dan bagian lain di tubuhnya.
Gambar 2. Pencemaran Limbah di Seveso |
Pembersihan daerah terkontaminasi merupakan usaha
besar-besaran yang dilakukan, terutama pada pabrik itu sendiri yang tercemar
berat. Pemerintah Italia akhirnya memutuskan penggunaan teknik insinerasi
dan landfilling bagi komponenkomponen pabrik tersebut. Landfilling
dalam tanah dilakukandalam 2 lubang dengan proteksi kuat, yaitu dilapis
bentonit dan lembaran polyethylene. Pohon-pohon terkontaminasi ditebang. Tanah terkontaminasi
dikupas sedalam rata-rata 5 cm. Daerah tersebut kemudian dijadikan taman.
Pekerjaan ini membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun.
Kasus tersebut ternyata tidak berhenti di sana,
dengantimbulnya suatu kasus yang cukup meggegerkan daratan EropaBarat pada
tahun 1981, yaitu kasus transportasi dioxin antar negara. Ternyata penanggung
jawab upaya pembersihan daerah Seveso tersebut mengirimkan 41 drum limbahnya
untuk ditimbun di luar Italia. Drum tersebut diangkut oleh dua perusahaan
swasta ke tempat yang tidak dispesifikasi secara jelas. Drum tersebut berlabel
“bahan
hidrokarbon aromatis‟, dan tidak ditulis sebagai “Dioxin‟, sedang asalnya
ditulis dari Meda, bukan dari Seveso (tempat yangdikenal untuk kasus ini).
Pengiriman ini bersifat rahasia, namun akhirnya beritanya tersebar di daratan
Eropa dan menjadi pemberitaan hangat selama 9 bulan. Informasi yang didapat
menyatakan bahwa drum tersebut akan diangkut ke Inggris untuk diinsinerasi, ke
Jerman Timur untuk ditimbun di lahan-urug industri dan ke Jerman Barat untuk
dikubur dalam bekas tambang. Tetapi tidak satupun yang sampai. Sembilan bulan
kemudian setelah dilakukan pencarian yang melibatkan semua pihak di negara
terkait, ternyata drum tersebut tersembunyi di suatu area pejagalan hewan di
Perancis. Pihak Hoffman-La Roche harus bertanggung jawab untuk itu, dan harus
mengeluarkannya dari Perancis, dan dibawa ke Swiss, sebagai negara asal
industri tersebut. Kemudian dioxin tersebut baru diinsinerasi setelah 2,5 tahun
dikeluarkan dari Seveso, yaitu pada November 1985.
Berangkat dari pengalaman tersebut, masyarakat Eropa sadar
akan pentingnya peraturan yang ketat tentang pengelolaanlimbah berbahaya.
Masyarakat Ekonomi Eropa mencanangkan program kontrol bagaimana menangani dan
mentransportasi limbah kimiawi yang berbahaya diantara anggotanya.MLimbah
Bahan Berbahaya dan Beracun/oleh Riyanto.--Ed.1, Cet. 1--Yogyakarta:
Deepublish, Nopember 2013.
x, 228 hlm.; 23 cm
No comments:
Post a Comment