ADS

loading...

Wednesday, May 10, 2017

MELIHAT MANFAAT PLTU CELUKAN BAWANG BAGI WARGA SEKITAR

Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan yang paling penting bagi masyarakat saat ini. Listrik dibutuhkan untuk membantu semua kegiatan manusia dan lewat listrik juga pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat bergerak, karena melalui listrik hampir semua kegiatan industri dapat dilakukan. Begitu juga dengan Indonesia yang saat ini sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur pembangkit listrik di seluruh wilayah Indonesia.

     Masalah utama yang berkaitan dengan listrik di negara ini adalah belum meratanya jaringan listrik di seluruh pulau-pulau yang ada di Indonseia. Wilayah Indonesia yang berupa kepulauan memang menjadi salah satu penghambat dalam membangunan sistem jaringan listrik yang terkonektivitas, akibatnya masih banyak pulau yang belum dialiri listrik, terutama di pulau-pulau Indonesia bagian timur.
        Tidak hanya di Indonesia bagian timur saja yang belum mendapat pasokan listrik, Masalah ini juga terjadi di Pulau Bali yang notabene jaraknya relatif dekat dari pulau yang mempunyai banyak pembangkit listrik yaitu Pulau Jawa. Selama ini kebutuhan masyarakat Bali dipasok dari tiga sumber utama yaitu PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Gilimanuk, PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) Denpasar, dan sambungan kabel bawah laut Jawa-Bali. Total daya ketiga sumber listrik tersebut adalah 440 MW (Mega Watt), sementara rata-rata beban puncak pemakaian listrik di Bali adalah 380 MW. Jika ada saja gangguan pada salah satu dari ketiga sumber listrik tersebut maka dapat dipastikan Bali akan mengalami masalah kekurangan pasokan listrik, bisa terjadi pemadaman bergilir atau terjadi gelap total di Bali.
       Salah satu cara agar pasokan listrik Bali stabil adalah dengan membangun lagi suatu pembangkit listrik tambahan. Hal itu terjawab dengan diresmikannya PLTU Celukan Bawang pada tahun 2015. Proyek ini menelan biaya anggaran sebesar Rp 8 triliun yang berasal dari investor Tiongkok. PLTU ini diharapkan mampu memenuhi pasokan listrik saat ini maupun di masa depan nanti yang kebutuhan listriknya semakin meningkat
PLTU Celukan Bawang sendiri menggunakan bahan bakar batubara dalam pengoperasiannya, hal ini dilakukan agar biaya produksi yang diperlukan relatif sedikit karena harga batubara yang lebih murah dari bahan bakar minyak bumi. Kebutuhan batubara itu sendiri dapat dipenuhi dari Pulau Sumatera maupun dari Pulau Kalimantan sehingga kebutuhan pasokan bahan bakar tidak akan menjadi masalah.
     Sebenarnya bahan bakar yang digunakan PLTU tidak hanya dari batubara saja tetapi dapat juga menggunakan bahan bakar lain yang berwujud padat, cair maupun gas. Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam bahan bakar tergantung kondisi dan keadaan. Cara kerja dari PLTU secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu uap yang dihasilkan dari hasil pemanasan digunakan untuk memutar turbin kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik.
      Pembangunan PLTU harus dilakukan di dekat sumber air yang besar karena PLTU menggunakan siklus uap dan air dalam membangkitkan listrik. Oleh karena itu pembangunan PLTU tambahan di Bali dilakukan di daerah Celukan Bawang yang berada di daerah pesisir pantai utara Bali. Secara geografis, Desa Celukan Bawang terdapat di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Kehidupan sebagian besar masyarakat di Desa Celukan Bawang adalah berprofesi sebagai nelayan. Dengan adanya pembangunan PLTU di desa mereka tentu saja akan memberikan dampak bagi mereka baik itu dampak negatif dan positif. Adapun dampak negatif dan positif pembangunan PLTU di Celukan Bawang yaitu:
Dampak Positif
1.      Kawasan lingkungan Celukan Bawang akan menjadi semakin terkenal selain sebagai kawasan pelabuhan maka sekarang akan dikenal sebagai kawasan industri sehingga kawasan Celukan Bawang akan sangat dipertimbangkan oleh investor.
2.      Pembangunan PLTU Celukan Bawang akan menambah lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
3.      Pembangunan PLTU Celukan Bawang akan membantu memenuhi kebutuhan listrik Bali baik sekarang maupun di masa depan nanti.

Dampak Negatif
  1.      PLTU Celukan Bawang menggunakan bahan bakar batubara karena harga batubara yang murah namun dampak konsekuensi lingkungan yang ditimbulkan justru yang paling parah.
  2.      PLTU Batubara melepaskan gas-gas polutan ke udara yang menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan.
  3.      Berbagai dampak negatif, baik terhadap kesehatan maupun lingkungan dapat muncul karena terlepasnya gas-gas polutan dari PLTU batubara sehingga banyak warga sekitar yang sesak nafas.
  4.      Terjadi pencemaran pada laut karena limbah PLTU yang dibuang ke laut. Hal ini membuat laut menjadi keruh dan menghitam, akibatnya banyak ikan yang menghilang.
  5.    Banyak laporan yang menyatakan bahwa tenaga kerja yang dipekerjakan disana kebanyakan warga asing sehingga tambahan tenaga kerja yang dikatakan tersebut tidak berlaku bagi warga sekitar pada khususnya dan warga Indonesia pada umumnya. 
  6.      Masalah lainnya yang timbul adalah masalah pemasangan kabel SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) yang melewati perumahan warga sekitar. Masyarakat di sana menolak kabel SUTT melewati rumah-rumah mereka karena dapat membuat warga disana khawatir akan mengalami gangguan kesehatan.

Berbagai KeluhanMasyarakat Sekitar Terhadap Dampak Negatif Pengoperasian PLTU Celukan Bawang

Gambar 1. Berbagai KeluhanMasyarakat Sekitar Terhadap Dampak Negatif
Pengoperasian PLTU Celukan Bawang

Selama ini yang terjadi justru PLTU Celukan Bawang lebih banyak berdampak negatif dariapada dampak positifnya. Pihak investor dari Tiongkok seolah tidak perduli pada aksi protes warga sekitar. Padahal warga disana sudah rela tanahnya dijual demi dibangunnya PLTU Celukan Bawang yang digadang-gadang dapat menjaga pasokan listrik seluruh Bali.
Kita semua juga pasti setuju jika keberadaan PLTU digunakan untuk memenuhi pasokan listrik di Bali, namun jika ternyata keberadaannya banyak merugikan masyarakat sekitar perlu dilakukan teguran kepada pihak investor agar lebih dapat menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan dari PLTU Celukan Bawang. Pemerintah setempat dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng harus mampu melindungi masyarakat dan lingkungan disana agar tidak ada yang dirugikan dari proses kegiatan PLTU Celukan Bawang.
Pemkab Buleleng juga harus menyelidiki jika terjadi pelanggaran kesepatan yang ditandatangani sebelumnya terutama pada masalah lingkungan dan tenaga kerja. Karena telah banyak ditemukan pelanggaran oleh masyarakat disana yang terus merasa dirugikan baik oleh limbah pengoperasiannya maupun kesempatan untuk bekerja disana. Pemerintah sebagai pemberi izin harus bisa memastikan semua pihak tidak ada yang dirugikan dari pengoperasian PLTU Celukan Bawang agar tidak terjadi lagi yang namanya konflik sosial di daerah tersebut.

Download Versi PDF: Klik Disini

No comments:

Post a Comment