ADS

loading...

Sunday, January 28, 2018

KEJADIAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI INDONESIA

Sebanyak 52 sungai strategis nasional di 33 provinsi telah tercemar, "Tercemar berat adalah Sungai Ciliwung (DKI Jakarta) dan Sungai Citarum (Jawa Barat)," kata Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Pengembangan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas. Saat ini, di seluruh Indonesia terdapat 411 titik pantau yang berada di 52 sungai strategis nasional. Kriteria  sungai yang dipantau dan masuk strategis nasional adalah sungai provinsi dan batas Negara, sungai prioritas KLH untuk diperbaiki, serta sungai prioritas yang ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum untuk diperbaiki. Berdasarkan data pantauan 2012, 75,25% titik pantau sungai memiliki status tercemar berat, 22,52% titik tercemar sedang dan 1,73% tercemar ringan. Jumlah titik pantau sungai tercemar berat tertinggi ada di Jawa, yaitu 94 titik.

Thursday, January 25, 2018

ISU POLUSI LINGKUNGAN CHINA


Dalam sejarah, tidak ada satu negara pun yang pernah menjadi kekuatan utama industri dunia tanpa meninggalkan warisan kerusakan lingkungan yang merugikan bagi masyarakat dunia. Pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi China yang sangat mengagumkan ternyata juga meninggalkan efek yang buruk bagi lingkungan hidup domestik, kawasan dan dunia. Polusi udara yang meningkat, tercemarnya air sungai, danau, dan laut oleh limbah serta pembukaan lahan hutan merupakan salah satu contoh bagaimana pembangunan ekonomi China mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Tuesday, January 16, 2018

PERJANJIAN PARIS


Untuk mengefektifkan pelaksanaan Konvensi Perubahan Iklim, pada pertemuan COP-13 tahun 2007 di Bali, Indonesia, dihasilkan Bali Action Plan, yang diantaranya menyepakati pembentukan The Ad Hoc WorkingGroup on Long-term Cooperative Action under the Convention (AWGLCA). AWG-LCA bertujuan mengefektifkan kerangka kerjasama jangka panjang sampai dengan tahun 2012 dan setelah tahun 2012.

ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM


Perubahan iklim merupakan ancaman yang signifkan bagi kehidupanmasyarakat dan pembangunan di Indonesia, yang akan berdampak pada ketersediaan kebutuhan dasar masyarakat, mencakup antara lain produksi dan distribusi pangan, ketersediaan air dan energi. Untuk menurunkan tingkat kerentanan terhadap dampak perubahan iklim, perlu dilakukan upaya untuk memperkuat kapasitas adaptasi secara menyeluruh dengan membangun ketahanan ekonomi, sosial, diversifkasi mata pencaharian masyarakat yang lebih tidak sensititif terhadap perubahan iklim, perbaikan tata ruang dan manajemen ekosistem.

Friday, January 12, 2018

ANALISIS KANDUNGAN Pb dan Cd DI TANAH PERKEBUNAN PANCASARI


Sayuran merupakan komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Komoditas ini sangat berperan sebagai bahan makanan yang bernilai ekonomi tinggi dan juga memiliki keragaman yang luas sehingga  manfaatnya melimpah bagi manusia. Sayuran  merupakan salah  satu  bahan makanan  yang kaya akan  sumber gizi, serat, mineral dan vitamin yang berperan  penting  untuk meningkatkan kesehatan, melancarkan saluran pencernaan, mengurangi kolestrol, mencegah penyakit jantung dan kanker pada saluran pencernaan ( Voster,2007). Mengingat sangat pentingnya manfaat sayur bagi kehidupan manusia, menyebabkan permintaaan sayur untuk dikomsumsi sehari hari setiap tahun mengalami peningkatan. Peningkatan produktivitas sayur ditunjukan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang produksi dan konsumsi sayur indonesia. Komsumsi sayur setiap  tahun terus mengalami peningkatan sesuai dengan data terakhir  tercatat pada Maret tahun 2012 rata rata konsumsi perkapita sebanyak  44 kg/kapita/tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2011, sebanyak 42 kg/kapita/tahun. Laju produksi sayur pertahun di indonesia sesuai dengan data BPS adalah berkisaran 7,7-24,2 %  ( Susenas,2012).

Saturday, January 6, 2018

SOLUSI BERCOCOK TANAM DI DAERAH PERKOTAAN

Di tengah minimnya lahan kosong di perkotaan,
berkebun atau cocok tanam bukanlah hal yang
mustahil dilakukan. Ternyata, kegiatan hijau ini
justru memberi ragam manfaat.

Berkebun atau bertani merupakan salah satu aktivitas menyenangkan yang bermanfaat untuk mengisi waktu luang.Umumnya kegiatan ini identik dilakukan di daerah pedesaan. Beda halnya dengan perkotaan, lahan kosong telah disulap menjadi gedung perkantoran dan rumah-rumah penduduk. Belum lagi jika kita tinggal di apartemen. Namun konsep bertani ini ternyata jugamampu diterapkan di perkotaan atau dikenal urban farming.

Monday, December 25, 2017

PENCEMARAN LOGAM BERAT OLEH PUPUK


       Pupuk adalah semua bahan yang ditambahkan pada tanah dengan maksud untuk memperbaiki sifat fisis, kimia dan biologis. Sebagai tempat tumbuhnya tanaman, tanah harus subur, yaitu memiliki sifat fisis, kimia, dan biologi yang baik. Sifat fisis menyangkut kegemburan, porositas, dan daya serap. Sifat kimia mennyangkut pH serta ketersedian unsur- unsur hara. Sedangkan sifat biologis menyangkut kehidupan mikroorganisme dalam tanah
Pupuk dalam arti luas diklasifikasikan sebagai berikut :
   a.       Berdasarkan asalnya :

Sunday, December 17, 2017

BIOAVAILABILITAS LOGAM BERAT DALAM TANAH



Pencemaran logam berat pada tanah dan masuknya logam tersebut ke dalam jaringan organisme sangat dipengaruhi oleh tingkat bioavailabilitasnya. Menurut Widaningrum et al. (2007) Bioavailabilitas merupakan ketersediaan sejumlah logam yang dapat diserap oleh mahkluk hidup dan dapat menyebabkan respon toksik. Pengertian menurut Jhon & Leventhal (1995), tentang bioavailabilitas yaitu sebagai fraksi dari total kandungan logam berat yang ketersediaannya mudah diserap oleh biota, sehingga total kandungan logam berat tidak selalu berkorelasi positif dengan tingkat bioavailabilitas dari suatu logam berat.

SIFAT KROMIUM (Cr) DALAM TANAH



Krom adalah salah satu unsur termasuk dalam golongan logam transisi yang mana pada tabel periodik unsur berada pada golongan VI B dan memiliki nomor atom 24. Logam yang dilambangkan dengan simbol Cr ini berwujud padat berwarna putih dan bersifat tahan terhadap korosi. Keberadaan logam Cr di kerak bumi relatif sedikit yaitu hanya sekitar 0,0122% atau 122 ppm dan keberadaannya di alam tidak ditemukan dalam bentuk bebas melainkan dalam bentuk mineral seperti kromit (FeCr2O4), MgCr2O4, PbCrO4 dan Cr2O3 (Karyasa, 2013).

PENCEMARAN LOGAM BERAT PADA TANAH


Tanah terbentuk dari batuan induk yang telah mengalami pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme dan relief permukaan bumi (topografi). Berdasarkan dinamika faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah yang mempunyai lapisan-lapisan yang berbeda. Lapisan-lapisan tanah ini disebut dengan horizon. Sebagian besar jenis tanah  memiliki tiga sampai empat horizon yang batas-batasnya jelas terlihat.
Susunan horizon tanah umumnya mengikuti pola O-A-B-C-R dari atas ke bawah. Horizon O tersusun dari materi organik, selanjutnya horizon A tersusun dari materi terdiri dari humus dan campuran partikel mineral, kemudian horizon B (subsoil) mengandung lapisan ini mengandung sedikit tanah liat dan material-material seperti bahan organik, garam-garam, dan partikel-partikel Clay yang merembes dari lapisan atas. Horizon C terdiri dari hamparan batu-batu yang tidak terpapar cuaca, sedangkan horizon R adalah lapisan batuan induk yang berada pada lapisan paling bawah dari tanah (Soil Survey Staff, 1992).