ADS

loading...

Monday, December 25, 2017

PENCEMARAN LOGAM BERAT OLEH PUPUK


       Pupuk adalah semua bahan yang ditambahkan pada tanah dengan maksud untuk memperbaiki sifat fisis, kimia dan biologis. Sebagai tempat tumbuhnya tanaman, tanah harus subur, yaitu memiliki sifat fisis, kimia, dan biologi yang baik. Sifat fisis menyangkut kegemburan, porositas, dan daya serap. Sifat kimia mennyangkut pH serta ketersedian unsur- unsur hara. Sedangkan sifat biologis menyangkut kehidupan mikroorganisme dalam tanah
Pupuk dalam arti luas diklasifikasikan sebagai berikut :
   a.       Berdasarkan asalnya :

1.      Pupuk alam, yakni pupuk yang berasal dari tumbuhan atau kotoran hewan yang terurai dengan sendirinya di dalam tanah. Terbentuknya pupuk alami akan meningkatkan sifat alami tanah karena menambah unsur-unsur zat hara dan mineral dalam tanah. Pupuk alam dibedakan menjadi pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.
2.      Pupuk buatan, yakni semua jenis pupuk yang dibuat atau disintesis oleh tangan manusia di dalam pabrik atau industri, pupuk buatan dapat dikatakan sebagai pupuk anorganik karena disusun atas senyawa-senyawa anorganik yang mengandung unsur hara tertentu berkadar tinggi.
  b.       Berdasarkan senyawanya :
1.      Pupuk organik yakni pupuk yang berupa senyawa organic. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik. Misalnya, pupuk kandang, dan kompos.
2.      Pupuk anorganik atau mineral, yakni pupuk dari senyawa anorganik.Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.
  c.       Berdasarkan macam hara tanaman :
1.      Pupuk makro, yakni pupuk yang mengandung hara makro saja, misalnya NPK, nitroposka, dan gandsalin.
2.       Pupuk mikro, yakni pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja, misalnya mikrovet, mikroplek, dan metalik.
3.       Campuran makro dan mikro, misalnya pupuk gandsalin, bayfolan, dan rustika. Dalam penggunaanya, kedua jenis pupuk ini sering dicampur dan ditambahkan dengan zat pengatur tubuh (hormone tubuh). (Rosmarkam, 2002)
       Penggunaan pupuk kimia anorganik yang tidak terkendali menjadi salah satu penyebab penurunan kualitas kesuburan fisik dan kimia tanah. Hal ini mengakibatkan terdegradasinya daya dukung dan kualitas tanah pertanian di Indonesia, sehingga produktivitas lahan semakin turun.Penumpukan sisa atau residu pupuk kimia an-organik merupakan salah satu penyebab utama mengerasnya tanah-tanah pertanian. Residu pupuk kimia an-organik di dalam tanah ini mengakibatkan terhambatnya proses dekomposisi secara alami oleh mikrobia di dalam tanah. Hal ini dikarenakan sifat bahan kimia an-organik yang lebih sukar terurai daripada sisa bahan organik Mengerasnya tanah pertanian juga akan mengakibatkan porositas tanah menurun, sehingga ketersediaan oksigen bagi tanaman maupun mikrobia tanah menjadi sangat berkurang. Terbatasnya penyebaran akar dan terhambatnya suplai oksigen ke akar mengakibatkan fungsi akar tidak optimal, akhirnya akan menurunkan produktivitas tanaman (Atmojo,2003).
Pupuk biasanya mengandung logam berat sebagai bahan tambahan. Pupuk yang sering bahkan selalu mengandung logam berat adalah pupuk buatan anorganik. Namun pupuk organik belum tentu bebas dari kandungan logam bera. Hal tersebut dipengaruhi oleh sumber bahan organik yang digunakan sebagai bahan baku pupuk organik. Tabel berikut akan menjelaskan tentang kadar logam berat yang terkandung dalam berbagai jenis pupuk baik itu pupuk organik maupun pupuk anorganik (ppm).

Kandungan Logam Berat pada Pupuk Organik & Anorganik
Unsur
Pupuk Fosfat
Pupuk nitrat
Pupuk kandang
Kompos
B
5-115
-
0,3-0,8
-
Cd
0,1-170
0,05-8,5
0,1-0,8
0,01-100
Co
1-12
5,4-12
0,3-24
-
Cr
66-245
3,2-19
1,1-55
1,8-410
Cu
1-300
-
2-172
13-3580
Hg
0,01-1,2
0,3-2,9
0,01-0,36
0,09-21
Mn
40-2000
-
30-969
-
Mo
0,1-60
1-7
0,05-3
-
Ni
7-38
7-34
2,1-3,0
0,9-279
Pb
7-225
2-27
1,1-27
1,3-2240
Sb
<100
-
-
-
Se
0,5
-
-
-
U
30-300
-
-
-
V
2-1600
-
-
-
Zn
59-1450
1-42
12-566
82-5894
(Alloway,1995).
REFERENSI

Alloway, B.J. (1995). Heavy Metal in Soils. 2nd Edition. New York: Blackie Academic and Professional-Chapman and Hall.
Atmojo, S.W. (2003). Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah. Universitas Sebelas Maret.
Rosmarkam, A. & N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta:  Penerbit Kanisius.










No comments:

Post a Comment