ADS

loading...

Friday, April 20, 2018

PENCEMARAN AIR DI CHINA

China telah tercemar polusi air. Menurut SEPA, China mengalami kasuspolusi air setiap dua atau tiga hari. Pabrik-pabrik membuang limbah cair tanpadiolah terlebih dahulu ke sungai maupun danau. Pada tahun 2006 saja terdapat 30miliar ton limbah cair dibuang ke sungai Yangtze. Hal ini menjadikan sungaiYangtze tercemar sangat parah dan tidak layak untuk konsumsi.
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
   a)      Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
   b)      Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan O2 di airberkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
   c)      Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanianterakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yangmenyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (blooming alga). Akibatnya,tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.

Tuesday, April 17, 2018

DEBU KUNING (YELLOW DUST) DI CHINA




            Polusi ini mempunyai banyak variasi penamaan seperti badai pasir, chog China, kabut asap, badai debu, dan lain sebagainya. Banyaknya variasi penamaan ini tidak terlepas dari tidak seragamnya penamaan polusi ini oleh sumber-sumber yang ada, namun demikian, semuanya merujuk pada polusi yang sama.

Saturday, April 7, 2018

LIMBAH PLASTIK JADI BAHAN ASPAL

Presiden Joko Widodo padasaat pertemuan G-20 telah menyampaikan komitmen Indonesia untuk mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 % hingga tahun 2025. Sejalan dengan hal tersebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Penelitian danPengembangan (Balitbang) saat ini tengah mengembangkan pemanfaatan limbah plastik sebagai campuran aspal.
Para peneliti di Balitbang Kementerian PUPR telah cukup lama melakukan penelitian pemanfaatan limbah plastik sebagai campuran aspal. Pada akhir Juli lalu, telah dilaksanakan uji coba menggelar aspal plastik sepanjang 700 meter yang bertempat di Universitas Udayana, Bali. Kepala Balitbang Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan pemanfaatan limbah plastik sebagai aspal tersebutmerupakan salah satu solusi bagi permasalahan sampah plastik. “Setiap 1 kilometer jalan dengan lebar 7 meter, membutuhkan campuran limbah plastik sebanyak 2,5 hingga 5 ton. Jadi bisa dibayangkan apabila hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan di Indonesia yang memiliki jalan ribuan kilometer,” tutur Danis yang ditemui di lokasi pengujian.

Thursday, March 22, 2018

JEMBATAN PANCASILA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT



SEJAK kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pembangunan di kawasan Timur Indonesia menjadi prioritas. Dengan tujuan agar pembangunan nasional dapat merata serta dapat memaksimalkan potensi daerah yang sampai saat ini belum tergali dengan maksimal.
Nusa Tenggara Timur, sebagai salah satu provinsi di wilayah timur Indonesia, mempunyai potensi yang luar biasa besar antara lain, komoditas unggulan seperti peternakan, perkebunan, perikanan dan industri, keindahan alam dan kekayaan diantaranya Pulau Komodo, Danau Kelimutu, Larantuka dan Lamalera, serta Pulau Alor dan Pulau Rote. 
Dalam rangka memaksimalkan potensi besar yang dimiliki Provinsi NTT tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dibutuhkan investasi yang cukup besar. Hal tersebut karena investasi di Provinsi NTT mengandung unsur pionir (perintis atau pemula) yang memerlukan fasilitasi dalam bentuk insentif fiskal, kepastian iklim usaha yang baik serta dukungan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Salah satu infrastruktur yang diupayakan untuk dapat dibangun adalah Jembatan Pancasila yang menghubungkan antara pulau Flores dengan pulau Adonara.

Wednesday, March 14, 2018

PENGOLAHAN POLUTAN UDARA DENGAN TEKNIK ELECTROSTATIC PRECIPITATOR




ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap debu dengan effisiensi tinggi (diatas 90%) dan rentang partikel yang didapat cukup besar. Dengan menggunakan electrostatic precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16% (dimana efektifitas penangkapan debu mencapai 99,84%).
Salah satu komponen terpenting dalam proses produksi di Pabrik Gula dan PLTU adalah boiler yang berfungsi sebagai tempat untuk memanaskan air, sehingga menghasilkan uap yang nantinya akan digunakan untuk proses selanjutnya. Pada PLTU, uap ini digunakan untuk memutar turbin uap sebagai penggerak generator. Untuk melakukan kerja, boiler membutuhkan adanya panas yang digunakan untuk memanaskan air. Panas ini disuplai oleh bagian yang disebut dengan ruang bakar atau furnace, dimana pada ruang bakar ini dilengkapi dengan alat pembakaran atau burner. Hasil pembakaran di ruang bakar tersebut akan mengandung banyak debu, mengingat bahan bakar yang digunakan adalah batubara, kemudian debu tersebut akan terbawa bersama gas buang menuju cerobong. Sebelum gas buang tersebut keluar melalui cerobong, maka gas buang tersebut akan melewati kisi-kisi suatu electrostatic precipitator (ESP).

Tuesday, March 6, 2018

PENGEMBANGAN KELAPA SAWIT INDONESIA TERKENDALA MASALAH ISU LINGKUNGAN




Meningkatnya produksi kelapa sawit dunia, terutama di Malaysia dan Indonesia telah mengundang perhatian sejumlah LSM besar, termasuk Greenpeace, WWF, dan Friends of the Earth. Pada mulanya tentangan utama terhadap kelapa sawit adalah soal penggundulan hutan, sementara keprihatinan belakangan ini menyangkut dampak perluasan kebun kelapa sawit pada menyusutnya keragaman hayati (termasuk habitat orang utan) dan emisi CO2. Klaim utama kampanye lingkungan yang menentang industri kelapa sawit adalah bahwa penggundulan hutan, terutama konversi lahan hutan menjadi kebun kelapa sawit, merupakan penyebab utama emisi CO2.

Thursday, March 1, 2018

CANTRANG TIDAK RAMAH LINGKUNGAN


PERMASALAHAN LIMBAH RADIOAKTIF




Limbah radioaktif adalah sebuah persoalan bagi berbagai negara yang memiliki pembangkitan listrik nuklir atau industri atau senjata nuklir yang signifikan. Di AS, limbah seperti itu di atur di bawah Neclear Regulatory Commission (NRC) dan depertemen energi/Departemen of Energi (DOE). Problem khusus dihadirkan oleh limbah campuran yang mengandung limbah kimia dan limbah radioaktif.
Salah satu contoh baru baru ini tentang sebuah fasilitas yang disulitkan oleh radioaktif dan limbah campuran di AS adalah Rocky Flat di dekat Denver, Colorado, yang digunakan untuk memproduksi sanjata nuklir semenjak tahun 1950 an, kompleks ini memperkerjakan 6.000 pekerja meliputi 384 are di tengah-tengah 6.650 are daerah penyangga/buffer zone, dan mendiami 134 bangunan dengan luas area kira-kira 90.000 m2.

Wednesday, February 28, 2018

PEMUSNAHAN LIMBAH ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM



Alat dan bahan praktikum yang sudah aus atau habis pakai merupakan suatu limbah laboratorium yang sudah tidak berguna lagi sehingga harus dimusnahkan. Pemusnahan tersebut harus mempertimbangkan beberapa hal diantaranya: (1) biaya pembuangan, (2) potensi bahaya terhadap orang-orang di luar laboratorium dan (3) potensi dampaknya terhadap lingkungan. Tugas pemusnahan alat dan bahan praktikum menjadi tanggung jawab dari pengelola laboratorium, karena pengelola laboratoriumlah yang paling mengetahui sifat dan informasi dari limbah tersebut. Keputusan dalam memusnahkan limbah laboratorium harus sejalan dengan kerangka kerja lembaga dan sesuai dengan peraturan yang berlaku (Moran & Masciangioli, 2010).

Monday, February 19, 2018

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN LIMBAH OLI



Limbah oli berdasarkan PP 85 tahun 1999 termasuk dalam kategori limbah B3. Limbah. Limbah oli mengandung senyawasenyawa kimia baik organic dan anorganik yang sangat berbahaya. Kandungan senyawa dan logam berat dalam limbah oli (oli bekas) sebagai berikut:
Tabel 1. Kontaminan yang ada pada limbah oli (oli bekas)

Logam
(anorganik)
Hidrokarbon
terklorinasi
Senyawa organik
lainnya
Aluminium
Diklorofluorometana
Benzena
Antimon
Triklorofluorometana
Toluena
Arsenik
1,1,1-trikloroetana
Xylena
Barium
Trikloroetilena
Benzaantrasena
Kadmium
Total klorine
Benzopirena
Krom
Poliklorin biphenil
Naftalena
Kobalt


Tembaga


Plumbum


Magnesium


Mangan


Merkuri


Nikel


Pospor


Silikon


Sulfur


Zeng