China telah
tercemar polusi air. Menurut SEPA, China mengalami kasuspolusi air setiap dua
atau tiga hari. Pabrik-pabrik membuang limbah cair tanpadiolah terlebih dahulu
ke sungai maupun danau. Pada tahun 2006 saja terdapat 30miliar ton limbah cair
dibuang ke sungai Yangtze. Hal ini menjadikan sungaiYangtze tercemar sangat
parah dan tidak layak untuk konsumsi.
Polusi
air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
a) Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah
domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb,
Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
b) Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan O2
di airberkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
c) Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanianterakumulasi dan
menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yangmenyebabkan pertumbuhan
yang cepat pada alga (blooming alga). Akibatnya,tanaman di dalam air tidak
dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
Polusi air di China disumbang dari sektor industri dan
pertanian. Industri-industri pabrikan di China tidak hanya membanjiri dunia
dengan produk-produkberharga murah, tetapi juga membanjiri saluran air di China
dengan debu danlimbah beracun. Industri yang menyebabkan polusi paling buruk
meliputi kertasdan bubur kertas, makanan, bahan kimia, tekstil, penyamakan,
danpertambangan.
Dalam beberapa kasus, pabrik-pabrik berukuran kecil hingga
menengah tanpa teknologi pengendalian polusi yang memadai dengan sembarangan
membuang air limbah dan bahan kimia beracun ke dalam sungai dan aliran air.
Dalam kasus-kasus lainnya, pabrik-pabrik besar yang diperlengkapi dengan
teknologi pengendalian polusi terbaru dan paling canggih sama sekali tidak menggunakan
teknologi tersebut karena takut menaikkan biaya produksi dan tanpa sedikitpun
takut terhadap sanksi pengawas yang lalai, dan para pejabat daerah yang sering
terlibat.
Polutan beracun yang paling umum
dilepaskan pembakaran limbah
industri dengan sembarangan, dan pembuangan sampah industri yang sembrono
meliputi dioksin, zat pelarut, dan PCB; berbagai logam seperti merkuri, timbal,
dan tembaga; dan pestisida-pestisida yang sangat bertahan lama mulai dari
klordan, mireks hingga DDT.
industri dengan sembarangan, dan pembuangan sampah industri yang sembrono
meliputi dioksin, zat pelarut, dan PCB; berbagai logam seperti merkuri, timbal,
dan tembaga; dan pestisida-pestisida yang sangat bertahan lama mulai dari
klordan, mireks hingga DDT.
Sektor pertanian China juga memberi andil utama bagi
merebaknya polusi air di China. Alasannya adalah pertama, China adalah konsumen
dan produsen pestisida terbesar kedua di dunia. Produksi pestisida China naik
dari 1.000 ton pada tahun 1950 menjadi lebih dari setengah miliar ton dewasa
ini. Sebagian besar pestisida dan insektisida yang dihasilkannya dicirikan oleh
kadar racun yang tinggi maupun residu yang tinggi. Kedua, pabrik-pabrik di
China juga secara tidak sah menghasilkan beberapa pestisida yang paling
mematikan di dunia.
Banyak hasil studi ilmiah menunjukkan bahwa persoalan
residu pestisida yang berlebihan dalam tanaman pangan di China menjadi sesuatu
yang serius dan tersebar di mana-mana, sebagaimana juga terjadi dengan efeknya
terhadap keragaman hayati di antara spesies-spesies tumbuhan maupun binatang.
Para petani dan penduduk desa yang berpendidikan rendah memakai pupuk dengankeliru.
Akibatnya adalah aliran pupuk yang berlebihan yang membanjiri sungaisungai dan
aliran-aliran air di China.
Hara pupuk seperti nitrogen dan fosfat pada gilirannya
merangsang pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan apa yang sering disebut
dengan bunga alga sebagai bagian dari suatu proses yang dikenal dengan
“eutrofikasi”(eutrophication). Bunga alga ini menutupi permukaan air dan menghambat
cahayake kehidupan tanaman di bawah, yang mencegah fotosintesis. Hasil akhirnya
tidak hanya menyebabkan kematian ikan dan tanaman, tetapi juga peningkatan
kekeruhan air dan peningkatan lapisan bawah lumpur halus yang dapat menyumbat
insang banyak organisme. Ketika organisme-organisme anaerobik (yang tidak
memerlukan oksigen) kemudian menyerang limbah-limbah organik tersebut, dan
makhluk itu melepaskan berbagai gas seperti metan dan hidrogen sulfida.
Akibatnya, ialah kumpulan air yang sangat berbau busuk.
Polusi air di China tidak hanya terjadi di sungai, danau,
ataupun aliran air. Lautan sekitar China juga terserang polusi dengan apa yang
dinamakan “pasang merah”. Pasang merah adalah fenomena gelombang laut yang
disebabkan oleh plankton yang mengembangbiakkan diri sendiri dalam jumlah yang
besar akibat hara yang sebagian disediakan oleh kotoran dan limbah industri.
Pasang ini dipicu oleh pembuangan kotoran dan polusi pertanian dan industri
besar-besaran ke perairan laut.
Dari keterangan di atas terlihat bahwa China telah tercemar
oleh polusi udara dan air. Banyaknya kasus yang dilaporkan menunjukkan bahwa
tingkat pencemaran sudah dalam taraf merugikan bagi China. Negara tetangganya
di kawasan Asia Timur seperti Jepang juga terimbas oleh polusi tersebut. PemerintahChina
tidak menutup mata akan banyaknya kasus pencemaran dan kerugian yangdilaporkan
akibat dari polusi tersebut. Hal ini dibuktikan dengan giatnya China dalam
upaya-upaya menanggulangi isu kerusakan lingkungan di negaranya. Berbagai upaya
baik di tingkat domestik seperti menata sistem administrasi lingkungan maupun
di tingkat regional dan internasional seperti mengadakan kerjasama dengan
institusi dan negara lain dilakukan oleh China.
VERSI LENGKAP: KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment