ADS

loading...

Friday, April 20, 2018

PENCEMARAN AIR DI CHINA

China telah tercemar polusi air. Menurut SEPA, China mengalami kasuspolusi air setiap dua atau tiga hari. Pabrik-pabrik membuang limbah cair tanpadiolah terlebih dahulu ke sungai maupun danau. Pada tahun 2006 saja terdapat 30miliar ton limbah cair dibuang ke sungai Yangtze. Hal ini menjadikan sungaiYangtze tercemar sangat parah dan tidak layak untuk konsumsi.
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
   a)      Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
   b)      Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan O2 di airberkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
   c)      Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanianterakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yangmenyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (blooming alga). Akibatnya,tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.

Polusi air di China disumbang dari sektor industri dan pertanian. Industri-industri pabrikan di China tidak hanya membanjiri dunia dengan produk-produkberharga murah, tetapi juga membanjiri saluran air di China dengan debu danlimbah beracun. Industri yang menyebabkan polusi paling buruk meliputi kertasdan bubur kertas, makanan, bahan kimia, tekstil, penyamakan, danpertambangan.
Dalam beberapa kasus, pabrik-pabrik berukuran kecil hingga menengah tanpa teknologi pengendalian polusi yang memadai dengan sembarangan membuang air limbah dan bahan kimia beracun ke dalam sungai dan aliran air. Dalam kasus-kasus lainnya, pabrik-pabrik besar yang diperlengkapi dengan teknologi pengendalian polusi terbaru dan paling canggih sama sekali tidak menggunakan teknologi tersebut karena takut menaikkan biaya produksi dan tanpa sedikitpun takut terhadap sanksi pengawas yang lalai, dan para pejabat daerah yang sering terlibat.
Polutan beracun yang paling umum dilepaskan pembakaran limbah
industri dengan sembarangan, dan pembuangan sampah industri yang sembrono
meliputi dioksin, zat pelarut, dan PCB; berbagai logam seperti merkuri, timbal,
dan tembaga; dan pestisida-pestisida yang sangat bertahan lama mulai dari
klordan, mireks hingga DDT.
Sektor pertanian China juga memberi andil utama bagi merebaknya polusi air di China. Alasannya adalah pertama, China adalah konsumen dan produsen pestisida terbesar kedua di dunia. Produksi pestisida China naik dari 1.000 ton pada tahun 1950 menjadi lebih dari setengah miliar ton dewasa ini. Sebagian besar pestisida dan insektisida yang dihasilkannya dicirikan oleh kadar racun yang tinggi maupun residu yang tinggi. Kedua, pabrik-pabrik di China juga secara tidak sah menghasilkan beberapa pestisida yang paling mematikan di dunia.
Banyak hasil studi ilmiah menunjukkan bahwa persoalan residu pestisida yang berlebihan dalam tanaman pangan di China menjadi sesuatu yang serius dan tersebar di mana-mana, sebagaimana juga terjadi dengan efeknya terhadap keragaman hayati di antara spesies-spesies tumbuhan maupun binatang. Para petani dan penduduk desa yang berpendidikan rendah memakai pupuk dengankeliru. Akibatnya adalah aliran pupuk yang berlebihan yang membanjiri sungaisungai dan aliran-aliran air di China.
Hara pupuk seperti nitrogen dan fosfat pada gilirannya merangsang pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan apa yang sering disebut dengan bunga alga sebagai bagian dari suatu proses yang dikenal dengan “eutrofikasi”(eutrophication). Bunga alga ini menutupi permukaan air dan menghambat cahayake kehidupan tanaman di bawah, yang mencegah fotosintesis. Hasil akhirnya tidak hanya menyebabkan kematian ikan dan tanaman, tetapi juga peningkatan kekeruhan air dan peningkatan lapisan bawah lumpur halus yang dapat menyumbat insang banyak organisme. Ketika organisme-organisme anaerobik (yang tidak memerlukan oksigen) kemudian menyerang limbah-limbah organik tersebut, dan makhluk itu melepaskan berbagai gas seperti metan dan hidrogen sulfida. Akibatnya, ialah kumpulan air yang sangat berbau busuk.
Polusi air di China tidak hanya terjadi di sungai, danau, ataupun aliran air. Lautan sekitar China juga terserang polusi dengan apa yang dinamakan “pasang merah”. Pasang merah adalah fenomena gelombang laut yang disebabkan oleh plankton yang mengembangbiakkan diri sendiri dalam jumlah yang besar akibat hara yang sebagian disediakan oleh kotoran dan limbah industri. Pasang ini dipicu oleh pembuangan kotoran dan polusi pertanian dan industri besar-besaran ke perairan laut.

Dari keterangan di atas terlihat bahwa China telah tercemar oleh polusi udara dan air. Banyaknya kasus yang dilaporkan menunjukkan bahwa tingkat pencemaran sudah dalam taraf merugikan bagi China. Negara tetangganya di kawasan Asia Timur seperti Jepang juga terimbas oleh polusi tersebut. PemerintahChina tidak menutup mata akan banyaknya kasus pencemaran dan kerugian yangdilaporkan akibat dari polusi tersebut. Hal ini dibuktikan dengan giatnya China dalam upaya-upaya menanggulangi isu kerusakan lingkungan di negaranya. Berbagai upaya baik di tingkat domestik seperti menata sistem administrasi lingkungan maupun di tingkat regional dan internasional seperti mengadakan kerjasama dengan institusi dan negara lain dilakukan oleh China.
VERSI LENGKAP: KLIK DISINI

No comments:

Post a Comment