ADS

loading...

Sunday, December 17, 2017

BIOAVAILABILITAS LOGAM BERAT DALAM TANAH



Pencemaran logam berat pada tanah dan masuknya logam tersebut ke dalam jaringan organisme sangat dipengaruhi oleh tingkat bioavailabilitasnya. Menurut Widaningrum et al. (2007) Bioavailabilitas merupakan ketersediaan sejumlah logam yang dapat diserap oleh mahkluk hidup dan dapat menyebabkan respon toksik. Pengertian menurut Jhon & Leventhal (1995), tentang bioavailabilitas yaitu sebagai fraksi dari total kandungan logam berat yang ketersediaannya mudah diserap oleh biota, sehingga total kandungan logam berat tidak selalu berkorelasi positif dengan tingkat bioavailabilitas dari suatu logam berat.

SIFAT KROMIUM (Cr) DALAM TANAH



Krom adalah salah satu unsur termasuk dalam golongan logam transisi yang mana pada tabel periodik unsur berada pada golongan VI B dan memiliki nomor atom 24. Logam yang dilambangkan dengan simbol Cr ini berwujud padat berwarna putih dan bersifat tahan terhadap korosi. Keberadaan logam Cr di kerak bumi relatif sedikit yaitu hanya sekitar 0,0122% atau 122 ppm dan keberadaannya di alam tidak ditemukan dalam bentuk bebas melainkan dalam bentuk mineral seperti kromit (FeCr2O4), MgCr2O4, PbCrO4 dan Cr2O3 (Karyasa, 2013).

PENCEMARAN LOGAM BERAT PADA TANAH


Tanah terbentuk dari batuan induk yang telah mengalami pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme dan relief permukaan bumi (topografi). Berdasarkan dinamika faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah yang mempunyai lapisan-lapisan yang berbeda. Lapisan-lapisan tanah ini disebut dengan horizon. Sebagian besar jenis tanah  memiliki tiga sampai empat horizon yang batas-batasnya jelas terlihat.
Susunan horizon tanah umumnya mengikuti pola O-A-B-C-R dari atas ke bawah. Horizon O tersusun dari materi organik, selanjutnya horizon A tersusun dari materi terdiri dari humus dan campuran partikel mineral, kemudian horizon B (subsoil) mengandung lapisan ini mengandung sedikit tanah liat dan material-material seperti bahan organik, garam-garam, dan partikel-partikel Clay yang merembes dari lapisan atas. Horizon C terdiri dari hamparan batu-batu yang tidak terpapar cuaca, sedangkan horizon R adalah lapisan batuan induk yang berada pada lapisan paling bawah dari tanah (Soil Survey Staff, 1992).

Thursday, December 14, 2017

“SEJARAH TUMBUH SUBURNYA KELAPA SAWIT DI INDONESIA”


            Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia terus tumbuh dengan pesat. Menurut laporan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Tahun 2011, luas areal perkebunan kelapa sawit meningkat dua puluh kali lipat dari tahun 1980-2006 dari yang sekitar 290 ribu Ha menjadi 5,9 juta Ha. Prediksi di masa depan, luas perkebunan kelapa sawit akan terus semakin meningkat karena akan semakin tingginya permintaan dunia. Namun faktanya, tanaman kelapa sawit bukan merupakan tanaman asli Indonesia, lalu bagaimana caranya tanaman ini sampai ke Indonesia?

SIFAT TIMBAL (Pb) DALAM TANAH


Timbal (Pb) merupakan logam yang termasuk ke dalam logam-logam golongan IV A pada tabel periodik yang mempunyai nomor atom 82 dengan berat atom 207,2 g/mol. Timbal merupakan suatu logam berat dengan sifat fisik berwarna kelabu kebiru-biruan dengan titik leleh 327 oC dan titik didih 1620 oC. Kadar Pb secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13 mg/kg. Logam Pb yang terdapat dalam tanah berkadar sekitar 5-25 mg/kg dan di air bawah tanah (ground water) berkisar antara 1-80 μg/liter (Palar, 2008).

Friday, December 1, 2017

MADAM CURIE JERMAN


Pada bulan Desember 1938, Lise Meitner, seorang fisikawan Austria yang tinggal di Swedia, menerima surat yang membuatnya bertanya-tanya dari mitra lamanya di University of Berlin, Otto Hahn. Surat itu menjelaskan percobaan dilakukan oleh Hahn dan seorang koleganya yang lain, Fritz Strassman. Dalam percobaan ini, mereka membombardir uranium dengan neutron dengan harapan dapat menciptakan unsur-unsur yang lebih berat.

Tuesday, November 28, 2017

SAATNYA KITA BERPALING PADA ENERGI PANAS BUMI


            Banyaknya polusi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan solar membuat kita sudah seharusnya berpaling sumber energi yang ramah lingkungan. Bahan bakar yang ramah lingkungan sudah banyak ditemukan oleh para ahli, bahkan sudah ada beberapa negara seperti Jerman dan negara-negara Skandinavia yang sumber energinya beralih pada sumber energi ramah lingkungan.

Friday, November 24, 2017

SIFAT ALAMINYA LINGKUNGAN


            Secara alami terdapat berbagai macam senyawa kimia di alam yang berpotensial mempunyai efek toksik. Keberadaan dari masing-masing senyawa kimia tersebut umumnya tidak menimbulkan resiko berbahaya bagi organisme hidup, namun interaksi dari zat kimia tersebut terkadang menimbulkan resiko, seperti kabut fotokimia.
            Kabut fotokimia umumnya terbentuk di daerah kota dengan iklim panas dan kering penuh dengan polusi udara gas buang mesin-mesin industri dan kendaraan bermotor. Pada temperatur normal gas nitrogen (N2) dan oksigen (O2) yang mengisi sebagian besar udara atmosfer tidak bereaksi satu sama lain. Pada temperatur tinggi di dalam mesin kendaraan bermotor, mereka saling bereaksi membentuk nitrogen oksida (NO), yang kemudian terlepas sebagai gas buang dan masuk ke dalam atmorfer. Segera setelah berada diatmorfer, nitrogen oksida bereaksi dengan oksigen untuk membentuk nitrogen dioksida (NO2), suatu gas berwarna coklat kekuningan dengan bau tidak enak dan menyesakkan. Gas nitrogen dioksida ini yang menyebabkan terjadinya kabut kecoklatan yang menyelimuti udara perkotaan. Biasaya gas NO2 tetap berada di udara atmorfer sekitar selama tiga hari. Sejumlah kecil dari NO2 dapat bereaksi dengan uap air membentuk asam nitrat, yang kemudian dapat mengalami presipitasi dan tersapu dari udara atmorfir melalui hujan. Seperti halnya gas NO2, sulfur dioksida juga dapat beraksi dengan uap air membentuk asam sulfat, dimana kedua asam ini yang bertanggung jawab terhadap hujan asam diperkotaan. Asam nitrat di atmorfir dapat juga bereaksi dengan amonia di udara membentuk partikel dari amonium nitrat, yang secara berkala juga jatuh ke permukaan bumi atau tersapu dari atmosfir oleh hujan.

Thursday, November 23, 2017

PENCEMARAN LIGKUNGAN


      Sebelum lebih dalam membahas pengertian toksikologi lingkungan, sebaiknya terlebih dahulu kita menyamakan pandangan/pengertian apa yang dimaksud dengan pencemaran. Dalam bahasa sehari-hari pencemaran lingkungan dipahami sebagai suatu kejadian lingkungan yang tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan yang mungkin dapat gangguan kesehatan lingkungan bahkan kematian organisme dalam ekosistem.

Saturday, November 18, 2017

AIR LAUT MENJADI ASAM ?


            Mendengar judul artikel di atas kita pasti akan geleng-geleng kepala karena bagaimana mungkin air laut yang kita ketahui selama ini mempunyai rasa yang asin berubah menjadi asam? Apakah ini hanya sekedar sensasi saja atau memang mungkin bisa terjadi? Baiklah sebelum saya menjawab pertanyaan tersebut saya ingin mengatakan bahwa segala hal di dunia ini tidak ada yang mustahil, apapun bisa saja terjadi di dunia ini termasuk air laut yang menjadi asam.
            Air laut bisa saja berasa asam apabila air laut melarutkan banyak sekali gas karbondioksida (CO2) yang ada di atmosfer, sehingga apabila jumlah gas karbon dioksida meningkat maka bisa dipastikan air laut akan menjadi semakin asam. Sekarang pertanyaannya bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita perhatikan penjelasan berikut.