ADS

loading...
Showing posts with label Pemanasan Global. Show all posts
Showing posts with label Pemanasan Global. Show all posts

Friday, July 20, 2018

POLLUTION AIR



The atmosphere is an important resource for the survival of all species on the planet, as a source of fresh air for breathing and as a protective layer against direct solar radiation. The Earth’s atmosphere is composed of 78.084 percent nitrogen, 20.948 percent oxygen, 0.934 percent argon, 0.031 percent carbon dioxide, and 0.003 percent trace gases such as water vapor and air pollutants. The analysis of air bubbles trapped in ice cores provides evidence that the contents of so-called greenhouse gases, such as carbon dioxide, methane, nitrous oxide, ozone, sulfate, and carbonaceous aerosols, have significantly increased over the past 200 years. This historic change of the atmospheric composition is not fully understood, but it has roots in natural processes and human activity. As a result, both roles of the atmosphere are affected. First, the increase of greenhouse gases contributes to the increase in the amount of solar radiative energy trapped at the Earth’s boundaries, which directly affects the planetary climate. Second, the composition of atmospheric air, particularly the air pollutants, strongly affects the human and environmental health.

Tuesday, July 10, 2018

ECONOMICS IMPACT FROM CLIMATE CHANGE


The Economic Impacts of climate change are the net costs or benefts from such climatic change on the global economy relative to a prior world with constant climate. Economic impacts are usually measured relative to a pre-industrial average climate (1750–1850). Climate change will directly and indirectly aect people’s lives, the physical environment, as well as the economic growth of developing and developed countries. The economically most signifcant physical changes brought on by climate change are shifted temperature, rainfall, and radiation patterns, because these factors serve as inputs to production and aect human well-being directly or indirectly through socioeconomic and ecological systems. The largest eects are likely to occur through impacts on the global water balance, the food production system, human health, land, and ecosystems. In addition to gradual changes in the geographic distribution of temperature and rainfall, extreme and catastrophic events occurring with greater frequency are expected to cause much damage. Economic impacts of climate change are also predicted to dier greatly between developing and developed countries.

DOWNLOAD FULL TEXT : CLICK HERE

Thursday, July 5, 2018

PELUANG PRODUK PENGGANTI DAGING DAN SUSU



Sebuah perusahaan makanan setidaknya mempunyai tiga insentif untuk menanggapi risiko dan peluang pada industri makanan secara umum. Insentif pertama adalah perusahaan makanan telah rugi akibat bencana iklim, jadi kepentingan perusahaan itu sendiri bisa dilindungi dengan memperlambat perubahan iklim. Di daerah-daerah yang terlanda, bencana iklim bisa diperkirakan tidak hanya mengurangi pasar industri makanan, tetapi juga merusak prasarana dan kemampuannya untuk beroperasi. Sebagai contoh, semua resiko ini terjadi di wilayah New Orleans pada tahun 2005 karena badai Katrina, ketika perusahaan Whole Foods Market melaporkan kerugian sebesar US$16,5 juta pada tahun itu karena toko-tokonya rusak dan tutup di wilayah New Orleans, tidak ada penjualan, dan harus memperbaiki toko-toko yang rusak itu. Risiko seperti ini akan diperburuk oleh bencana iklim ekstrem di kemudian hari, yang kejadiannya dan kekuatannya diperkirakan akan meningkat di seluruh dunia.

Thursday, June 28, 2018

MITIGASI PERUBAHAN IKLIM


Ancaman utama dari perubahan iklim adalah pertumbuhan populasi manusia, yang diperkirakan sekitar 35 persen antara tahun 2006 hingga 2050. Dalam periode yang sama, FAO memproyeksikan bahwa jumlah peternakan di seluruh dunia akan meningkat dua kali lipat, sehingga emisi GRK terkait peternakan juga akan meningkat kurang lebih dua kali lipat (atau meningkat sedikit lebih kecil bila semua rekomendasi FAO diterapkan sepenuhnya), sementara secara luas diharapkan bahwa GRK dari industri-industri lain akan turun. Hal ini akan menyebabkan jumlah emisi terkait peternakan bahkan lebih tidak dapat diterima dibandingkan tingkat saat ini yang sudah membahayakan. Hal ini juga berarti bahwa strategi yang efektif harus melibatkan penggantian produk peternakan dengan alternatif yang lebih baik, alih-alih hanya mengganti satu produk daging dengan produk daging lainnya yang dianggap lebih rendah jejak karbonnya.

Friday, May 18, 2018

GLOBAL WARMING

Global warming is a term that is used to refer to an increase in Earth’s average surface temperature. It is due mostly to the release of greenhouse gases (GHGs) into the atmosphere by human-fuelled activities such as increased fossil fuel consumption leading to the release of carbon dioxide (CO2), the increasing use of automobiles, the use of nitrogen base fertilizers,and rearing and breeding large methane-belching cattle. Greenhouse gases such as carbon dioxide, nitrous oxide, water vapor, halocarbons (chlorofluorocarbons and hydrofluorocarbons), methane, and ozone have the capability of absorbing infrared radiation
from the Earth’s surface, thereby altering the heat balance of the Earth.

Tuesday, May 15, 2018

GREEN HOUSE EFFECT


            The greenhouse eect likewise amplifes the eect of the Sun’s radiation. Greenhouse gases—carbondioxide (CO2), methane, and water vapor are examples—trap sunlight in the atmosphere. Without any greenhouse gases, sunlight would pass through the atmosphere and strike Earth, which would absorb a portion of the sunlight. (Land absorbs less sunlight than water.) The rest would rebound from Earth as infrared radiation, passing out of the atmosphere and into space. Greenhouse gases do not, however, permit infrared radiation to pass into space, but rather absorb it as heat, in turn heating the atmosphere. Of the greenhouse gases, methane breaks down in the atmosphere after a few decades. CO2, however, may linger centuries in the atmosphere.

Monday, May 14, 2018

IMPACT OF GLOBAL WARMING

Impacts from the phenomenon known as global warming include environmental, social, and economic effects. Environmental impacts include sea-level rise, melting of the polar ice caps, and an average increase in temperature. These impacts are documented in the reports of the Intergovernmental Panel for Climate Change (IPCC), which commissions reports by scientists worldwide on the issue of climate change. The IPCC Report of 2007 is the first one that reflects scientific consensus that global warming is underway, and that it is primarily human induced. For example, human activities, such as fossil fuel burning, land-use changes, agricultural activity, and the production and use of halocarbons are among the factors causing climate change. The economic report by Nicholas Stern in 2007 highlights that climate change has potentially disastrous consequences for humanity.

Friday, April 20, 2018

PENCEMARAN AIR DI CHINA

China telah tercemar polusi air. Menurut SEPA, China mengalami kasuspolusi air setiap dua atau tiga hari. Pabrik-pabrik membuang limbah cair tanpadiolah terlebih dahulu ke sungai maupun danau. Pada tahun 2006 saja terdapat 30miliar ton limbah cair dibuang ke sungai Yangtze. Hal ini menjadikan sungaiYangtze tercemar sangat parah dan tidak layak untuk konsumsi.
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
   a)      Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
   b)      Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan O2 di airberkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
   c)      Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanianterakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yangmenyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (blooming alga). Akibatnya,tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.

Tuesday, April 17, 2018

DEBU KUNING (YELLOW DUST) DI CHINA




            Polusi ini mempunyai banyak variasi penamaan seperti badai pasir, chog China, kabut asap, badai debu, dan lain sebagainya. Banyaknya variasi penamaan ini tidak terlepas dari tidak seragamnya penamaan polusi ini oleh sumber-sumber yang ada, namun demikian, semuanya merujuk pada polusi yang sama.

Thursday, January 25, 2018

ISU POLUSI LINGKUNGAN CHINA


Dalam sejarah, tidak ada satu negara pun yang pernah menjadi kekuatan utama industri dunia tanpa meninggalkan warisan kerusakan lingkungan yang merugikan bagi masyarakat dunia. Pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi China yang sangat mengagumkan ternyata juga meninggalkan efek yang buruk bagi lingkungan hidup domestik, kawasan dan dunia. Polusi udara yang meningkat, tercemarnya air sungai, danau, dan laut oleh limbah serta pembukaan lahan hutan merupakan salah satu contoh bagaimana pembangunan ekonomi China mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Saturday, November 18, 2017

AIR LAUT MENJADI ASAM ?


            Mendengar judul artikel di atas kita pasti akan geleng-geleng kepala karena bagaimana mungkin air laut yang kita ketahui selama ini mempunyai rasa yang asin berubah menjadi asam? Apakah ini hanya sekedar sensasi saja atau memang mungkin bisa terjadi? Baiklah sebelum saya menjawab pertanyaan tersebut saya ingin mengatakan bahwa segala hal di dunia ini tidak ada yang mustahil, apapun bisa saja terjadi di dunia ini termasuk air laut yang menjadi asam.
            Air laut bisa saja berasa asam apabila air laut melarutkan banyak sekali gas karbondioksida (CO2) yang ada di atmosfer, sehingga apabila jumlah gas karbon dioksida meningkat maka bisa dipastikan air laut akan menjadi semakin asam. Sekarang pertanyaannya bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita perhatikan penjelasan berikut.

Thursday, May 18, 2017

FAKTA FAKTA TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL


Fakta #1: Mencairnya es di kutub utara & selatan
Pemanasan Global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton! Dan volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya!

Thursday, May 11, 2017

GLOBAL WARMING & VEGETARIAN


Pada November 2006, PBB telah merilis laporan mengejutkan yang berhasil membuka mata dunia bahwa ternyata 18% dari emisi gas rumah kaca datang dari aktiftas pemeliharaan ayam, sapi, babi, dan hewan-hewan ternak lainnya. Di sisi lain, mobil, sepeda motor, truk-truk besar, pesawat terbang, dan semua sarana transportasi lainnya yang bisa Anda sebutkan hanya menyumbang 13% emisi gas rumah kaca.

Tuesday, May 9, 2017

ANCAMAN PEMANASAN GLOBAL OLEH HEWAN TERNAK

Istilah pemanasan global (global warming) bukan menjadi istilah asing lagi bagi kita sekarang ini. Selama ini, isu tentang pemanasan global semakin sering didengungkan oleh berbagai pihak meskipun banyak juga pihak-pihak yang menyebutkan bahwa pemanasan global merupakan berita “hoax” terbesar yang pernah ada. Seperti pernyataan yang dibuat oleh Donald Trump Presiden Amerika Serikat saat ini yang mengatakan bahwa China telah membuat hoax tentang global warming.