ADS

loading...

Monday, June 5, 2017

PENENTUAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA LIMBAH BEKAS CUCIAN PIRING RUMAH TANGGA DENGAN TITRASI PERMANGANOMETRI


Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama (Kepmen 112, 2003). Limbah cair rumah tangga merupakan sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Salah satu jenis limbah cair rumah tangga adalah limbah bekas cuci piring. Limbah cair rumah tangga yang dalam hal ini limbah bekas cucian piring termasuk ke dalam limbah cair domestic yang dikarakterisasikan ke dalam dark grey water (Nur’arif,2008). 

Friday, June 2, 2017

KASUS LAHAN STRINGFELLOW DI KALIFORNIA (USA)


Lahan Stringfellow di Glen Avon (Kalifornia-USA) telah digunakan untuk menimbun limbah cair B3 dari tahun 1956 sampai 1972. Selama itu sekitar 30 juta galon (113.550 m3 ) limbah cair B3 telah ditimbun. Studi geologi sebelumnya menyimpulkan bahwa lahan tersebut berada di atas bedrock yang kedap, dan dengan membuat penghalang beton di hilirnya, maka diprakirakan tidak akan terjadi pencemaran air tanah.

KEPONE DI HOPEWELL (AMERIKA SERIKAT)


Hopewell (Virginia–USA) memprolamirkan dirinya sebagai chemical capital of the south, dan disanalah dimulainya bencana kimiawi di USA. Pada tahun 1973 Allied Chemical mensubkontrakkan pembuatan pestisida pada Life Sciences Product (LSP) yang dikenal dengan nama “kepone.
Beberapa saat kemudian, dijumpai masalah kesehatan diantara karyawannya. Penelitian selanjutnya mengungkapkan bahwa LSP melanggar aturan-aturan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku. Disamping itu, baik Allied maupun LSP secara illegal membuang kepone ke sungai James yang bermuara di Chesapeake Bay.

Thursday, June 1, 2017

INDUSTRI KELAPA SAWIT MENGANCAM KEANEKARAGAMAN HAYATI HUTAN INDONESIA



            Kita semua pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya “kelapa sawit” mengingat kelapa sawit merupakan salah satu komoditas utama ekspor hasil perkebunan Indonesia. Bagi yang tidak mengenal kelapa sawit maka kalian dapat membayangkan minyak goreng yang banyak dijual di toko-toko besar maupun kecil karena minyak goreng tersebut merupakan salah satu produk turunan dari kelapa sawit. Sebenarnya masih banyak lagi produk-produk turunan kelapa sawit yang dijual di pasaran sehingga bisnis kelapa sawit menjadi primadona di Indonesia.

Friday, May 26, 2017

MINAMATA DISEASE TRAGEDY

Serangan Berbagai Penyakit di Minamata, Jepang
Gambar 1Serangan Berbagai Penyakit di Minamata, Jepang

Penyakit Minamata (M.d.) adalah penyakit karena keracunan metilmerkuri (MeHg) yang terjadi pada manusia yang makan ikan dan kerang yang sudah terkontaminasi oleh MeHg dalam airlimbah dari pabrik kimia (Chisso Co Ltd). Pada bulan Mei 1956,bahwa penyakit minamata pertama kali secara resmi "ditemukan"di daerah Minamata, wilayah selatan-barat dari pulau terbesar di Jepang, Kyushu Island.

LOVE CANAL TRAGEDY



Sejarah penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) berawal dari beberapa tragedi yang sangat mengerikan dengan korban manusia dan lingkungan dalam skala besar dan akut. Salah satu contoh tragedi itu adalah tragedy love canal.
Tragedi Love Canal yang Menghebohkan Dunia
Gambar 1. Tragedi Love Canal yang Menghebohkan Dunia

KABUT DIOXIN DI SEVESO (ITALIA)


Salah satu kasus limbah berbahaya yang terkenal adalah peristiwa kabut dioxin di Seveso (Italia). Dioxin adalah nama umum untuk grup polychlorinated dibenzodioxins (PCDD). Atom klor pada senyawa PCDD menghasilkan sampai 75 isomer dengan toksisitas yang sangat bervariasi. Isomer yang sangat aktif dan mempunyai potensi toksisitas tinggi adalah yang mempunyai 4 sampai 6 atom klor, terutama dalam posisi lateral (2,3,7,8) seperti 2,3,7,8-Tetrachlorodibenzo-p-dioxin (2,3,7,8-TCDD) dengan toksisitas akut. Efek 2,3,7,8-TCDD ini terhadap spesies binatang ternyata berbeda, namun semuanya sebagai penimbul agen kanker (karsinogen). Agaknya dioxin ini menimbulkan tumor yang berbeda untuk organ yang berbeda, dan para peneliti baru sampai pada tahap awal dalam memahami efek toksisitas dioksin ini pada manusia.

Friday, May 19, 2017

HUBUNGAN SIFAT KIMIA TANAH DENGAN BIOAVAILABILITAS LOGAM BERAT


Bioavailabilitas Logam Berat dalam Tanah
Pencemaran logam berat pada tanah dan masuknya logam tersebut ke dalam jaringan organisme sangat dipengaruhi oleh tingkat bioavailabilitasnya. Menurut Widaningrum et al. (2007) Bioavailabilitas merupakan ketersediaan sejumlah logam yang dapat diserap oleh mahkluk hidup dan dapat menyebabkan respon toksik. Pengertian menurut Jhon & Leventhal (1995), tentang bioavailabilitas yaitu sebagai fraksi dari total kandungan logam berat yang ketersediaannya mudah diserap oleh biota, sehingga total kandungan logam berat tidak selalu berkorelasi positif dengan tingkat bioavailabilitas dari suatu logam berat.

BENARKAH INDUSTRI SAWIT INDONESIA TIDAK RAMAH LINGKUNGAN ?


Luas Areal perkebunan sawit di Indonesia terus bertumbuh dengan pesat, demikian pula produksi dan ekspor minyak sawitnya. Luas areal tanaman kelapa sawit meningkat dari 290 ribu Ha pada tahun 1980 menjadi 5.9 juta Ha pada tahun 2006 atau meningkat 20 kali lipat. Dalam kurun waktu yang sama, produksinya berupa CPO (minyak kelapa sawit mentah) dan CPKO (minyak inti sawit mentah), meningkat 17 kali lipat dari 0,85 juta ton menjadi 14,4 juta ton.

Thursday, May 18, 2017

SIFAT-SIFAT KIMIA TANAH

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi  berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,industri perkebunan. Selain itu, menurut Winarso dalam Subakti (2014) menyatakan bahwa tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan, yakni bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, dan waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari cirri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik kimia, biologi, maupun morfologinya.