ADS

loading...

Monday, March 11, 2019

ADAPTASI MASYARAKAT ADAT TERHADAP PERUBAHAN IKLIM



Dampak perubahan iklim terhadap kehidupan telah banyak dilaporkan. Sebagai contoh di Kalimantan Barat, pada tahun 2006 telah terjadi krisis pangan di dua desa di Kecamatan Tanjung Lokang. Hal tersebut diduga terjadi karena produksi pertanian menurun bahkan megalami gagal panen akibat kemarau panjang. Di laporkan pula bahwa di Kalimantan Barat telah terjadi gagal panen di pertengahan tahun 2010 akibat cuaca yang selalu berubah-ubah tak menentu, sehingga produksi beras menurun hingga 70% dari produksi sebelumnya. Akibatnya, petani lebih berfokus untuk memperbaiki produksi getah pohon karetnya guna menutup biaya beli beras. Sebagai akibat dari bencana banjir di sejumlah kabupaten di Provinsi Kalimanta Barat tersebut, ratusan ribu orang kehilangan harta bendanya—yang berarti angka kemiskinanakan semakin meningkat (http://www.jeratpapua.org/2014/05/13/banjir-dan-perubahaniklim- di-papua/).

Contoh lain adalah dari bumi Papua. Boissiere et al., (2013) melaporkan hasil kegiatan penelitian yang dilakukan di Mamberamo, bahwa adanya ketidak-menentuan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini berdampak langsung dan tidak langsung terhadap kehidupan, antara lain yaitu:
1.      Bencana banjir dan longsor lebih sering terjadi, selain mengurangi luasan lahan pertanian juga berdampak mengurangi luasan daerah tangkapan ikan dan arena berburu hewan liar.
2.      Kegiatan berburu binatang. Di musim kemarau, jumlah perburuan buaya semakin meningkat karena binatang tersebut semakin mudah terlihat. Biasanya, buaya dimanfaatkan daging dan kulitnya. Demikian pula dengan burung kasuari dan kanguru dahan yang menjadi lebih sering terlihat dekat dengan sumber air, sehingga hewan tersebut lebih mudah menjadi obyek perburuan, maka potensi kepunahan dari hewan-hewan liar tersebut akan meningkat.
3.      Wabah malaria, diare dan influenza semakin meluas.
4.      Ketersediaan air sumur semakin terbatas dan bila ada-- air sumur berkualitas rendah dikarenakan tingkat salinitas yang tinggi. Hal tersebut terjadi mungkin berhubungan dengan berkurangnya vegetasi di hutan.
Masyarakat desa umumnya mempunyai pengetahuan lokal yang selaras dengan alam sekitarnya sehingga mereka bisa bertahan dengan perubahan kondisi yang terjadi di sekitarnya. Sebagai contoh berikut adalah usaha masyarakat Mamberamo untuk beradaptasi dengan masalah yang timbul terkait dengan perubahan iklim tersebut di atas, antara lain adalah:
   1.      Adaptasi terhadap banjir di musim penghujan: Masyarakat menanam tanaman (semusim) di tempat-tempat yang terlindung dari banjir, membangun ladang baru di tempat yang lebih tinggi, membangun rumah bergaya panggung, dan menyiapkan tempat tinggal yang letaknya lebih tinggi (lereng atas) sebagai tempat untuk mengungsi bila terjadi banjir.
    2.      Adaptasi terhadap kekeringan di musim kemarau: Sebenarnya di musim kemarau, masyarakat lebih diuntungkan dengan jumlah tangkapan ikan yang semakin banyak, tetapi untuk petani ikan mereka melapisi kolam ikannya dengan terpal agar kehilagan air dapat lebih terkontrol. Makanan pokok biasanya mereka makan ketela (batatas) beralih ke ubi kayu (kaspi), karena tanaman ubi kayu lebih tahan terhadap kekeringan; sedangkan kebutuhan sayuran seperti daun belinjo (Gnemo) digantikan oleh daun-daun dari tumbuhan liar yang ada di hutan seperti daun pakis dan sebagainya. Penyediaan air tawar dilakukan dengan jalan mengambil air dari tempat lain yang letaknya jauh dari tempat tinggal mereka
   3.      Adaptasi terhadap suhu tinggi. Masyarakat banyak mengganti atap rumah dengan atap daun pandan untuk mendapatkan suhu dan ventilasi udara yang lebih sejuk, atau mereka berpindah ke gubuk-gubuk sementara yang dibangun di hutan yang lebih tertutup dengan kanopi pohon yang rapat. Upaya lain biasanya adalah masyarakat melakukan upacara adat meminta hujan.



Gambar 1. Buaya sungai lebih mudah terlihat di musim kemarau karena jumlah air sungai berkurang dan vegetasi di sekitar sungai juga semakin terbuka. (http://cabiklunik.blogspot.co.id/2011/04/tanah-airhidup-mereka-bertumpu-di-rawa.html  dan http://www.andi.my.id/2014/04/inilah-spesies-buaya-yang-ada-di.html )


No comments:

Post a Comment