Dampak perubahan iklim terhadap kehidupan telah banyak
dilaporkan. Sebagai contoh di Kalimantan Barat, pada tahun 2006 telah terjadi
krisis pangan di dua desa di Kecamatan Tanjung Lokang. Hal tersebut diduga
terjadi karena produksi pertanian menurun bahkan megalami gagal panen akibat
kemarau panjang. Di laporkan pula bahwa di Kalimantan Barat telah terjadi gagal
panen di pertengahan tahun 2010 akibat cuaca yang selalu berubah-ubah tak
menentu, sehingga produksi beras menurun hingga 70% dari produksi sebelumnya. Akibatnya,
petani lebih berfokus untuk memperbaiki produksi getah pohon karetnya guna menutup
biaya beli beras. Sebagai akibat dari bencana banjir di sejumlah kabupaten di
Provinsi Kalimanta Barat tersebut, ratusan ribu orang kehilangan harta
bendanya—yang berarti angka kemiskinanakan semakin meningkat (http://www.jeratpapua.org/2014/05/13/banjir-dan-perubahaniklim-
di-papua/).
Contoh lain adalah dari bumi Papua. Boissiere et al.,
(2013) melaporkan hasil kegiatan penelitian yang dilakukan di Mamberamo, bahwa
adanya ketidak-menentuan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini berdampak langsung
dan tidak langsung terhadap kehidupan, antara lain yaitu:
1.
Bencana banjir dan
longsor lebih sering terjadi, selain mengurangi luasan lahan pertanian juga
berdampak mengurangi luasan daerah tangkapan ikan dan arena berburu hewan liar.
2.
Kegiatan berburu
binatang. Di musim kemarau, jumlah perburuan buaya semakin meningkat karena
binatang tersebut semakin mudah terlihat. Biasanya, buaya dimanfaatkan daging
dan kulitnya. Demikian pula dengan burung kasuari dan kanguru dahan yang
menjadi lebih sering terlihat dekat dengan sumber air, sehingga hewan tersebut
lebih mudah menjadi obyek perburuan, maka potensi kepunahan dari hewan-hewan
liar tersebut akan meningkat.
3.
Wabah malaria,
diare dan influenza semakin meluas.
4.
Ketersediaan air
sumur semakin terbatas dan bila ada-- air sumur berkualitas rendah dikarenakan
tingkat salinitas yang tinggi. Hal tersebut terjadi mungkin berhubungan dengan
berkurangnya vegetasi di hutan.
Masyarakat desa umumnya mempunyai pengetahuan lokal
yang selaras dengan alam sekitarnya sehingga mereka bisa bertahan dengan perubahan
kondisi yang terjadi di sekitarnya. Sebagai contoh berikut adalah usaha
masyarakat Mamberamo untuk beradaptasi dengan masalah yang timbul terkait
dengan perubahan iklim tersebut di atas, antara lain adalah:
1.
Adaptasi terhadap
banjir di musim penghujan: Masyarakat menanam tanaman (semusim) di
tempat-tempat yang terlindung dari banjir, membangun ladang baru di tempat yang
lebih tinggi, membangun rumah bergaya panggung, dan menyiapkan tempat tinggal
yang letaknya lebih tinggi (lereng atas) sebagai tempat untuk mengungsi bila
terjadi banjir.
2.
Adaptasi terhadap
kekeringan di musim kemarau: Sebenarnya di musim kemarau, masyarakat lebih
diuntungkan dengan jumlah tangkapan ikan yang semakin banyak, tetapi untuk
petani ikan mereka melapisi kolam ikannya dengan terpal agar kehilagan air
dapat lebih terkontrol. Makanan pokok biasanya mereka makan ketela (batatas)
beralih ke ubi kayu (kaspi), karena tanaman ubi kayu lebih tahan terhadap kekeringan;
sedangkan kebutuhan sayuran seperti daun belinjo (Gnemo) digantikan oleh
daun-daun dari tumbuhan liar yang ada di hutan seperti daun pakis dan sebagainya.
Penyediaan air tawar dilakukan dengan jalan mengambil air dari tempat lain yang
letaknya jauh dari tempat tinggal mereka
3.
Adaptasi terhadap
suhu tinggi. Masyarakat banyak mengganti atap rumah dengan atap daun pandan
untuk mendapatkan suhu dan ventilasi udara yang lebih sejuk, atau mereka
berpindah ke gubuk-gubuk sementara yang dibangun di hutan yang lebih tertutup
dengan kanopi pohon yang rapat. Upaya lain biasanya adalah masyarakat melakukan
upacara adat meminta hujan.
Gambar 1. Buaya sungai lebih mudah terlihat di musim
kemarau karena jumlah air sungai berkurang dan vegetasi di sekitar sungai juga
semakin terbuka. (http://cabiklunik.blogspot.co.id/2011/04/tanah-airhidup-mereka-bertumpu-di-rawa.html dan http://www.andi.my.id/2014/04/inilah-spesies-buaya-yang-ada-di.html )
No comments:
Post a Comment