ADS

loading...

Saturday, March 23, 2019

SULFUR DIOKSIDA DAN HUJAN ASAM



            Secara alamia gas-gas karbon, sulfur dan nitrogen dilepaskan ke udara dari hasil penguraian tanaman, hewan, kegiatan gunung berapi, dan erosi oleh angin. Gas-gas ini diperlukan dalam proses fotosintesis untuk produksi protein, asam nukleat, dan zat-zat lainnya dalam tanaman dan hewan. Pembakaran bahan bakar fosil merupakan sumber pelepasan baru gas-gas tersebut ke udara, sehingga terjadi penambahan sulfur dan nitrogen afmosfer yang cukup berarti. Presipitasi gas-gas sulfur dan nitrogen memberikan pengaruh toksisitas yang buruk terhadap ekosistem alamiah, khususnya di daerah Eropa Barat dan Timur.

            Sulfurdioksida “SO2” yang dihasilkan akibat pembakaran bahan bakar fosil di udara akan bereaksi dengan uap air dan oksigen menghasilkan asam sulfat.
2 SO2 + H2O + O2 → H2SO4
Reaksi pembentukan asam sulfat dipengaruhi oleh tingkat kelembaban udara dan dikatalisis oleh garam magan dan besi.
Di atmosfer karbondioksida (0,03%) dalam keseimbangan dengan air sebagai presipitasi, menghasilkan pH sekitar 5,7. Seperti sulfuroksida, nitrogenoksida dapat beraksi dengan uap air dan oksigen membentuk asam nitrat dan nitrit. Hujan asam berpengahur pada penurunan pH daerah perairan, pH perairan yang rendah mengakibatkan pelepasan logam-logam toksik, yang kemudian diserap oleh sedimen atau biota perairan. Pelepasan logam-logam toksik ini dapat juga
berpengaruh pada ekosistem alamiah perairan. Penurunan pH perairan berakibat juga pada penurunan jalu dekomposisi zat-zat organik “zat makanan” dalam sistem perairan. Pada pH<6 berakibat pada gangguan pada biota seperti pada fitoplankton, zooplankton, hewan-hewan dasar perairan, dan hewan-hewan tak bertulang belakang, sedangkan penurunan pH perairan sampai kurang dari 5,5 berakibat pada penurunan populasi ikan-ikan terntentu, karena larva-larvanya yang peka pada pH asam.
            Hujan asam “khususnya” asam sulfit dalam tanaman dapat menghilangkan ion magnesium
dari cincin tertrapirol pada melekul klorofil sehingga mengubah klorofil menjadi phaeofitin, suatu pigmen yang tidak aktif terhadap fotosintesis. Asam sulfit dapat juga merusak molekul protein, yaitu mengoksidasi ikatan sulfidanya. Akibat dari hujan asam ini dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, bahkan kematian. luar, karena sebagian besar waktu dalam kegiatan sehari-hari dihabiskan di dalam ruangan.

SUMBER BUKU : KLIK DISINI


No comments:

Post a Comment