1.
Proses
pemisahan kation antar golongan
Pemisahan
kation-kation antar golongan dapat dilakukan dengan memberikan variasi
reagensia yang digunakan. Variasi reagensia yang digunakan didasarkan atas
kelarutan yang selektif dari kation-kation. Dengan pemvariasian reagensia maka
kita akan dapat menggolongkan kation-kation berdasarkan kesamaan sifat
selektifitas kation tersebut terhadap reagensia.
Untuk dapat memisahkan kation golongan I dari
kation golongan lainnya dapat dilakukan dengan jalan penambahan HCl encer.
Penambahan HCl encer ini bertujuan untuk mengendapkan kation-kation golongan I,
sehingga kation golongan I terpisah dari kation-kation lain yang tidak
terendapkan ketika ditambahkan HCl encer.
Selanjutnya
setelah golongan I terpisah, maka untuk dapat memisahkan golongan II dengan
golongan lainnya dapat dilakukan dengan jalan menambahkan H2S dalam
kondisi asam. Penggunaan H2S dalam kondisi asam ini bertujuan untuk
mengendapkan kation-kation golongan II sehingga kation golongan II terpisah
dari kation lainnya. Pada kondisi asam disosiasi H2S sangat kecil
sehingga konsentrasi S2- menjadi lebih sedikit. Hal ini
mengakibatkan hanya garam sulfide dengan Ksp yang sangat kecil (kation golongan
II) yag mengendap.
Kation
golongan III selanjutnya dapat dipisahkan dari kation lainnya dengan jalan
menambahkan H2S dalam kondisi basa. Dalam kondisi basa ion S2-
akan semakin besar sehingga dapat mengendapkan kation-kation golongan III.
Penambahan ini bertujuan untuk mengendapkan kation golongan III dan sekaligus
memisahkannya dari kation-kation lain yang masih terlarut.
Langkah
selanjutnya adalah dengan menambahkan (NH4)2CO3
dalam kondisi basa. Penambahan ammonium karbonat ini akan mengendapkan kation
golongan IV sekaligus memisahkannya dari kation golongan V atau golongan sisa.
Dengan
menggunakan reagensia yang berbeda-beda untuk memisahkan kation kedalam
golongan sesuai selektifitas yang dimiliki masing-masing kation kita telah
mendapat 5 grup atau golongan yang terpisah. Analisis selanjutnya adalah
melakukan pemisahan kation dalam golongan untuk mendapatkan kation yang
terpisah satu sama lain dalam satu golongan.
2.
Proses
pemisahan kation dalam golongan
a.
Pemisahan
kation-kation golongan I
Golongan I terdiri dari beberapa kation
yang diantaranya adalah kation Ag+, Pb2+, Hg22+
dll. Setelah penambahan HCl encer pada pemisahan antar golongan didapatkan
endapan-endapan dari kation golongan I antara lain : AgCl, PbCl2,
HgCl. Untuk memisahkan ketiga endapan ini dapat dilakukan melalui beberapa
proses antara lain:
1. Pemanasan
sampel
Pemanasan sampel ini bertujuan untuk
memisahkan kation Pb2+ dari endapan. Pemanasan ini akan menyebabkan
endapan PbCl2 melarut, sesuai persamaan :
PbCl2 à
Pb2+ + 2 Cl-
sedangkan AgCl dan HgCl tetap dalam
bentuk endapan. Sehingga kation Pb2+ telah kita dapatkan terpisah
dari kation lainnya
2. Penambahan
NH3
Penambahan NH3 bertujuan untuk
memisahkan antara kation Ag+ dengan Hg22+.
Penambahan NH3 menyebabkan kation Ag+ melarut sedangkan Hg22+
membentuk logam merkuri dan merkuri (II) amidoklorida yang lebih lanjut
terhidrolisis membentuk merkuri (I) oksida.
b.
Pemisahan
kation-kation golongan II
Golongan II terdiri dari beberapa kation yang diantaranya
adalah kation Hg2+, Pb2+, Cd2+, Bi3+,
dll. Setelah penambahan H2S yang diatur dalam kondisi atau suasana
asam pada pemisahan antar golongan didapatkan endapan-endapan dari kation
golongan II antara lain : PbS, HgS, Bi2S3,CdS. Untuk
memisahkan ketiga endapan ini dapat dilakukan melalui beberapa proses antara
lain:
1. Penambahan
HNO3
Penambahan HNO3 bertujuan
untuk memisahkan antara kation Hg2+ dengan kation lainnya. Dimana
ketika ditambahkan HNO3, kation Hg2+ tetap mengendap
dalam bentuk HgS sedangkan kation-kation lainnya melarut. Sehingga dengan
penambahan HNO3 kita telah memisahkan kation Hg2+ dari
kation lainnya.
2. Penambahan
H2SO4
Penambahan H2SO4
bertujuan untuk mengendapkan kation Pb2+ menjadi PbSO4.
Penambahan asam sulfat tidak mengendapkan kation Bi3+ dan Cd2+.
Sehingga dengan penambahan H2SO4 kita telah memisahkan
kation Pb2+ dari kation lain.
3. Penambahan
NH4OH pekat
Langkah selajutnya untuk pemisahan
kation Bi3+ dengan Cd2+ dapat dilakukan dengan
menambahkan NH4OH pekat kedalam larutan sehingga ion Bi3+ terendapkan
menjadi bentuk Bi(OH)3 sedangkan Cd2+ masih terlarut.
c.
Pemisahan
kation-kation golongan III
Reagensia dari golongan III adalah H2S
dalam kondisi basa. Dalam kondisi basa kehadiran ion-ion S2- akan
semakin bertambah. Sehingga dengan bertambahnya kehadiran S2- maka
kation-kation golongan III menjadi mengendap. Golongan III terdiri dari
beberapa kation, antara lain: Al3+, Ni2+, Mn2+,
Fe3+, Cr3+, dll. Penambahan H2S dalam kondisi
basa dengan kehadiran ion ammonium akan membentuk ammonium sulfida sehingga
kation-kation gol III dapat mengendap dalam bentuk : Al(OH)3, NiS,
MnS, FeS, Cr(OH)3. Untuk memisahkan kation-kation ini dapat
dilakukan dengan rangkaian proses sebagai berikut:
1. Penambahan
NaOH dan NaOCl
Penambahan Natrium Hidroksida dan NaOCl
bertujuan untuk melarutkan kation Cr3+ menjadi CrO42-,
dan Al3+ menjadi [Al(OH)4]-, sehingga terpisah
dengan endapan Ni(OH)2, Mn(OH)2, Fe(OH)3 yang
terbentuk setelah penambahan NaOH dan NaOCl. .
2. Penambahan
HCl dan NH3 Pekat
Untuk memisahkan antara [Al(OH)4]-
dan CrO42- serta memisahkan antara Ni2+, Mn2+,
dan Fe3+ dari endapannya dapat digunakan HCl lalu ditambahkan NH3
Pekat. Ketika larutan yang mengandung CrO42- dan
[Al(OH)4]- ditambahkan HCl maka ion kompleks [Al(OH)4]-
berubah menjadi kation Al3+ , sedangkan pada CrO42-
tidak berubah. Selanjutnya ditambahkan NH3 pekat yang bertujuan
untuk mengendapkan Al3+ menjadi Al(OH)3, sedangkan
penambahan NH3 tidak mengendapkan CrO42-.
Selanjutnya untuk pemisahan endapan Ni(OH)2, Mn(OH)2, dan
Fe(OH)3. Penambahan HCl berfungsi untuk melarutkan endapan Ni(OH)2,
dan Fe(OH)3 menjadi
kationnya, sedangkan Mn(OH)2 masih dalam bentuk endapan. Setelah
membentuk kationnya kemudian ditambahkan NH3 pekat sehingga kation
Ni2+ bereaksi dengan NH3 akan membentuk ion kompleks
[Ni(NH3)6]2+ dan Fe3+ akan
membentuk endapan Fe(OH)3 kembali.
3. Penambahan
NH3 berlebih
Penambahan NH3 berlebih
bertujuan untuk memisahkan endapan Fe(OH)3 dan endapan Mn(OH)2.
Penambahan NH3 berlebih akan melarutkan endapan Mn(OH)2
menjadi kationnya sedangkan tidak melarutkan Fe(OH)3.
d.
Pemisahan
kation-kation golongan IV
Golongan IV terdiri dari beberapa kation yang diantaranya
adalah kation Ba2+, Sr2+, Ca2+. Reagensia dari
golongan ini adalah ammonium karbonat (NH4)2CO3.
Penambahan reagensia ammonium karbonat menyebabkan terbentuknya endapan
karbonat dari kation golongan yaitu : BaCO3, SrCO3, dan
CaCO3. Untuk memisahkan endapan ini dapat dilakukan beberapa proses
yaitu:
1. Penambahan
CH3COOH dan 5 tetes K2CrO4
Penambahan asam asetat bertujuan untuk
memisahkan antara kation Ba2+, dengan kation lainnya. Ketika kedalam
larutan yang juga berisi endapan karbonat golongan III ditambahkan asam asetat
maka kation-kation Sr2+, Ca2+ dan Ba2+ akan
terlarut kembali. Adanya ion H+ dengan konsentrasi besar akan
mengakibatkanmenurunnya konsentrasi ion kromat, sehingga Ksp BaCrO4
tidak akan tercapai. Sehingga penggunaan asam kuat harus dihilangkan, maka dari
itu asam yang digunakan untuk melarutkan adalah asam asetat. Selanjutnya penambaha
K2CrO4 harus dilakukan tetes demi tetes dimana hal in
bertujuan agar konsentrasi CrO42- dalam larutan cukup
untuk mengendapkan Ba2+, namun tidak cukup untuk mengendapkan Sr2+
dan Ca2+ sehingga kita dapat memisahkan Ba2+ dengan Sr2+
dan Ca2+
2. Penambahan
NH4OH dan 4 tetes K2CrO4
Selanjutnya penambahan kembali K2CrO4
ke dalam larutan yang mengandung Sr2+ dan Ca2+ harus
dilakukan dengan hati-hati yaitu tetes demi tetes agar konsentrasi ion CrO42-
yang digunakan dapat melewati Ksp SrCrO4 namun tidak melewati Ksp
CaCrO4 sehingga kation-kation ini dapat dipisahkan
e.
Pemisahan
kation-kation golongan V
Golongan V atau golongan sisa terdiri dari beberapa kation yang diantaranya
adalah kation Na+, K+, NH4+, dan Mg2+. Tidak ada reagensia khusus untuk
golongan ini seperti golongan lain, sehingga untuk memisahkan semua kation
harus mempergunakan berbagai cara, antara lain:
1. Pemanasan
Pemanasan pada larutan yang mengandung
kation golongan V bertujuan untuk memisahkan kation NH4+
dengan kation lainnya dimana pemanasan ini akan menyebabkan kation NH4+
akan menguap dalam bentuk gas amoniak.
2. Penambahan
NaOH
Penambahan NaOH bertujuan untuk
mengendapkan kation Mg2+. Dimana dengan penambahan natrium
hidroksida maka kation Mg2+ akan mengendap menjadi Mg(OH)2
dan tidak mengendapkan Na+ dan K+
No comments:
Post a Comment