ADS

loading...

Saturday, February 16, 2019

PEMISAHAN KATION GOLONGAN I, II, III, IV, DAN V


    1.      Proses pemisahan kation antar golongan
Pemisahan kation-kation antar golongan dapat dilakukan dengan memberikan variasi reagensia yang digunakan. Variasi reagensia yang digunakan didasarkan atas kelarutan yang selektif dari kation-kation. Dengan pemvariasian reagensia maka kita akan dapat menggolongkan kation-kation berdasarkan kesamaan sifat selektifitas kation tersebut terhadap reagensia.
 Untuk dapat memisahkan kation golongan I dari kation golongan lainnya dapat dilakukan dengan jalan penambahan HCl encer. Penambahan HCl encer ini bertujuan untuk mengendapkan kation-kation golongan I, sehingga kation golongan I terpisah dari kation-kation lain yang tidak terendapkan ketika ditambahkan HCl encer.

Selanjutnya setelah golongan I terpisah, maka untuk dapat memisahkan golongan II dengan golongan lainnya dapat dilakukan dengan jalan menambahkan H2S dalam kondisi asam. Penggunaan H2S dalam kondisi asam ini bertujuan untuk mengendapkan kation-kation golongan II sehingga kation golongan II terpisah dari kation lainnya. Pada kondisi asam disosiasi H2S sangat kecil sehingga konsentrasi S2- menjadi lebih sedikit. Hal ini mengakibatkan hanya garam sulfide dengan Ksp yang sangat kecil (kation golongan II) yag mengendap.
Kation golongan III selanjutnya dapat dipisahkan dari kation lainnya dengan jalan menambahkan H2S dalam kondisi basa. Dalam kondisi basa ion S2- akan semakin besar sehingga dapat mengendapkan kation-kation golongan III. Penambahan ini bertujuan untuk mengendapkan kation golongan III dan sekaligus memisahkannya dari kation-kation lain yang masih terlarut.
Langkah selanjutnya adalah dengan menambahkan (NH4)2CO3 dalam kondisi basa. Penambahan ammonium karbonat ini akan mengendapkan kation golongan IV sekaligus memisahkannya dari kation golongan V atau golongan sisa.
Dengan menggunakan reagensia yang berbeda-beda untuk memisahkan kation kedalam golongan sesuai selektifitas yang dimiliki masing-masing kation kita telah mendapat 5 grup atau golongan yang terpisah. Analisis selanjutnya adalah melakukan pemisahan kation dalam golongan untuk mendapatkan kation yang terpisah satu sama lain dalam satu golongan.
   
    2.      Proses pemisahan kation dalam golongan
a.      Pemisahan kation-kation golongan I
Golongan I terdiri dari beberapa kation yang diantaranya adalah kation Ag+, Pb2+, Hg22+ dll. Setelah penambahan HCl encer pada pemisahan antar golongan didapatkan endapan-endapan dari kation golongan I antara lain : AgCl, PbCl2, HgCl. Untuk memisahkan ketiga endapan ini dapat dilakukan melalui beberapa proses antara lain:
1.      Pemanasan sampel
Pemanasan sampel ini bertujuan untuk memisahkan kation Pb2+ dari endapan. Pemanasan ini akan menyebabkan endapan PbCl2 melarut, sesuai persamaan :
PbCl2 à Pb2+ + 2 Cl-
sedangkan AgCl dan HgCl tetap dalam bentuk endapan. Sehingga kation Pb2+ telah kita dapatkan terpisah dari kation lainnya
2.      Penambahan NH3
Penambahan NH3 bertujuan untuk memisahkan antara kation Ag+ dengan Hg22+. Penambahan NH3 menyebabkan kation Ag+ melarut sedangkan Hg22+ membentuk logam merkuri dan merkuri (II) amidoklorida yang lebih lanjut terhidrolisis membentuk merkuri (I) oksida.

b.      Pemisahan kation-kation golongan II
Golongan II  terdiri dari beberapa kation yang diantaranya adalah kation Hg2+, Pb2+, Cd2+, Bi3+, dll. Setelah penambahan H2S yang diatur dalam kondisi atau suasana asam pada pemisahan antar golongan didapatkan endapan-endapan dari kation golongan II antara lain : PbS, HgS, Bi2S3,CdS. Untuk memisahkan ketiga endapan ini dapat dilakukan melalui beberapa proses antara lain:
1.      Penambahan HNO3
Penambahan HNO3 bertujuan untuk memisahkan antara kation Hg2+ dengan kation lainnya. Dimana ketika ditambahkan HNO3, kation Hg2+ tetap mengendap dalam bentuk HgS sedangkan kation-kation lainnya melarut. Sehingga dengan penambahan HNO3 kita telah memisahkan kation Hg2+ dari kation lainnya.
2.      Penambahan H2SO4
Penambahan H2SO4 bertujuan untuk mengendapkan kation Pb2+ menjadi PbSO4. Penambahan asam sulfat tidak mengendapkan kation Bi3+ dan Cd2+. Sehingga dengan penambahan H2SO4 kita telah memisahkan kation Pb2+ dari kation lain.
3.      Penambahan NH4OH pekat
Langkah selajutnya untuk pemisahan kation Bi3+ dengan Cd2+ dapat dilakukan dengan menambahkan NH4OH pekat kedalam larutan sehingga ion Bi3+ terendapkan menjadi bentuk Bi(OH)3 sedangkan Cd2+ masih terlarut.

c.       Pemisahan kation-kation golongan III
Reagensia dari golongan III adalah H2S dalam kondisi basa. Dalam kondisi basa kehadiran ion-ion S2- akan semakin bertambah. Sehingga dengan bertambahnya kehadiran S2- maka kation-kation golongan III menjadi mengendap. Golongan III terdiri dari beberapa kation, antara lain: Al3+, Ni2+, Mn2+, Fe3+, Cr3+, dll. Penambahan H2S dalam kondisi basa dengan kehadiran ion ammonium akan membentuk ammonium sulfida sehingga kation-kation gol III dapat mengendap dalam bentuk : Al(OH)3, NiS, MnS, FeS, Cr(OH)3. Untuk memisahkan kation-kation ini dapat dilakukan dengan rangkaian proses sebagai berikut:
1.      Penambahan NaOH dan NaOCl
Penambahan Natrium Hidroksida dan NaOCl bertujuan untuk melarutkan kation Cr3+ menjadi CrO42-, dan Al3+ menjadi [Al(OH)4]-, sehingga terpisah dengan endapan Ni(OH)2, Mn(OH)2, Fe(OH)3 yang terbentuk setelah penambahan NaOH dan NaOCl. .
2.      Penambahan HCl dan NH3 Pekat
Untuk memisahkan antara [Al(OH)4]- dan CrO42- serta memisahkan antara Ni2+, Mn2+, dan Fe3+ dari endapannya dapat digunakan HCl lalu ditambahkan NH3 Pekat. Ketika larutan yang mengandung CrO42- dan [Al(OH)4]- ditambahkan HCl maka ion kompleks [Al(OH)4]- berubah menjadi kation Al3+ , sedangkan pada CrO42- tidak berubah. Selanjutnya ditambahkan NH3 pekat yang bertujuan untuk mengendapkan Al3+ menjadi Al(OH)3, sedangkan penambahan NH3 tidak mengendapkan CrO42-. Selanjutnya untuk pemisahan endapan Ni(OH)2, Mn(OH)2, dan Fe(OH)3. Penambahan HCl berfungsi untuk melarutkan endapan Ni(OH)2, dan Fe(OH)3  menjadi kationnya, sedangkan Mn(OH)2 masih dalam bentuk endapan. Setelah membentuk kationnya kemudian ditambahkan NH3 pekat sehingga kation Ni2+ bereaksi dengan NH3 akan membentuk ion kompleks [Ni(NH3)6]2+ dan Fe3+ akan membentuk endapan Fe(OH)3 kembali.
3.      Penambahan NH3 berlebih
Penambahan NH3 berlebih bertujuan untuk memisahkan endapan Fe(OH)3 dan endapan Mn(OH)2. Penambahan NH3 berlebih akan melarutkan endapan Mn(OH)2 menjadi kationnya sedangkan tidak melarutkan Fe(OH)3.

d.      Pemisahan kation-kation golongan IV
Golongan IV  terdiri dari beberapa kation yang diantaranya adalah kation Ba2+, Sr2+, Ca2+. Reagensia dari golongan ini adalah ammonium karbonat (NH4)2CO3. Penambahan reagensia ammonium karbonat menyebabkan terbentuknya endapan karbonat dari kation golongan yaitu : BaCO3, SrCO3, dan CaCO3. Untuk memisahkan endapan ini dapat dilakukan beberapa proses yaitu:
1.      Penambahan CH3COOH dan 5 tetes K2CrO4
Penambahan asam asetat bertujuan untuk memisahkan antara kation Ba2+, dengan kation lainnya. Ketika kedalam larutan yang juga berisi endapan karbonat golongan III ditambahkan asam asetat maka kation-kation Sr2+, Ca2+ dan Ba2+ akan terlarut kembali. Adanya ion H+ dengan konsentrasi besar akan mengakibatkanmenurunnya konsentrasi ion kromat, sehingga Ksp BaCrO4 tidak akan tercapai. Sehingga penggunaan asam kuat harus dihilangkan, maka dari itu asam yang digunakan untuk melarutkan adalah asam asetat. Selanjutnya penambaha K2CrO4 harus dilakukan tetes demi tetes dimana hal in bertujuan agar konsentrasi CrO42- dalam larutan cukup untuk mengendapkan Ba2+, namun tidak cukup untuk mengendapkan Sr2+ dan Ca2+ sehingga kita dapat memisahkan Ba2+ dengan Sr2+ dan Ca2+
2.      Penambahan NH4OH dan 4 tetes K2CrO4
Selanjutnya penambahan kembali K2CrO4 ke dalam larutan yang mengandung Sr2+ dan Ca2+ harus dilakukan dengan hati-hati yaitu tetes demi tetes agar konsentrasi ion CrO42- yang digunakan dapat melewati Ksp SrCrO4 namun tidak melewati Ksp CaCrO4 sehingga kation-kation ini dapat dipisahkan


e.       Pemisahan kation-kation golongan V
Golongan V atau golongan sisa  terdiri dari beberapa kation yang diantaranya adalah kation Na+, K+, NH4+, dan Mg2+. Tidak ada reagensia khusus untuk golongan ini seperti golongan lain, sehingga untuk memisahkan semua kation harus mempergunakan berbagai cara, antara lain:
1.      Pemanasan
Pemanasan pada larutan yang mengandung kation golongan V bertujuan untuk memisahkan kation NH4+ dengan kation lainnya dimana pemanasan ini akan menyebabkan kation NH4+ akan menguap dalam bentuk gas amoniak.
2.      Penambahan NaOH
Penambahan NaOH bertujuan untuk mengendapkan kation Mg2+. Dimana dengan penambahan natrium hidroksida maka kation Mg2+ akan mengendap menjadi Mg(OH)2 dan tidak mengendapkan Na+ dan K+


No comments:

Post a Comment