Pada umumnya, pestisida alami diartikan sebagai suatu pestisida yang
bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Menurut FAO (1988) dan US EPA (2002),
pestisida nabati dimasukkan ke dalam kelompok pestisida biokimia karena
mengandung biotoksin. Pestisida biokimia adalah bahan yang terjadi secara alami
dapat mengendalikan hama dengan mekanisme non toksik.
Secara evolusi, tumbuhan telah mengembangkan bahan kimia sebagai alat
pertahanan alami terhadap pengganggunya. Tumbuhan mengandung banyak bahan kimia
yang merupakan metabolit sekunder dan digunakan oleh tumbuhan sebagai alat
pertahanan dari serangan organisme pengganggu. Tumbuhan sebenarnya kaya akan
bahan bioaktif, walaupun hanya sekitar 10.000 jenis produksi metabolit sekunder
yang telah teridentifikasi, tetapi sesungguhnya jumlah bahan kimia pada
tumbuhan dapat melampaui 400.000. Grainge et al., 1984 dalam Sastrosiswojo
(2002), melaporkan ada 1800 jenis tanaman yang mengandung pestisida nabati yang
dapat digunakan untuk pengendalian hama.
Di Indonesia, sebenarnya sangat banyak jenis tumbuhan penghasil pestisida
alami, dan diperkirakan ada sekitar 2400 jenis tanaman yang termasuk ke dalam
235 famili (Kardinan, 1999). Menurut Morallo-Rijesus (1986) dalam Sastrosiswojo
(2002), jenis tanaman dari famili Asteraceae, Fabaceae dan Euphorbiaceae,
dilaporkan paling banyak mengandung bahan insektisida nabati.
Nenek moyang kita telah mengembangkan pestisida alami yang ada di
lingkungan pemukimannya untuk melindungi tanaman dari serangan pengganggunya
secara alamiah. Mereka memakai pestisida alami atas dasar kebutuhan praktis
dan disiapkan secara tradisional. Tradisi ini akhirnya hilang karena desakan
teknologi yang tidak ramah lingkungan.
Kearifan nenek moyang kita bermula dari kebiasaan menggunakan bahan jamu (empon-empon = Jawa), tumbuhan bahan racun (gadung, ubi kayu
hijau, pucung, jenu = Jawa), tumbuhan berkemampuan spesifik (mengandung rasa
gatal, pahit, bau spesifik, tidak disukai hewan/serangga, seperti awarawar,
rawe, senthe), atau tumbuhan lain berkemampuan khusus terhadap hama/penyakit
(biji srikaya, biji sirsak, biji mindi, daun mimba, lerak, dll).
No comments:
Post a Comment