Flu burung merupakan epidemi global yang
terkait dengan pola makan daging. Dengan keadaan peternakan modern zaman
sekarang yang sangat kacau dan padat, hewan-hewan dipaksa hidup
berdesak-desakan tanpa bisa banyak bergerak, kotoran mereka tersebar
dimana-mana. Udara yang bercampur dengan amonia yang berasal dari kotoran
menghancurkan paru-paru dan merusak sistem kekebalan tubuh mereka. Tidak
mengherankan jika tempat-tempat seperti ini merupakan sumber terciptanya
penyakit-penyakit mematikan seperti penyakit kuku dan mulut, sapi gila, dan
yang paling berbahaya saat ini: flu burung.
Michael Leavitt, U.S. Health and Human
Services Secretary menyebutkan tentang kemungkinan flu burung untuk menjadi
epidemi global: “Kemungkinannya sangat tinggi, bahkan beberapa mengatakan
hampir pasti.” Datanglah ke peternakan-peternakan ayam dan anda akan tahu
mengapa. Satu bangsal dapat berisi puluhan ribu ekor ayam yang tidak pernah
dikeluarkan dari kandangnya, mereka hidup dengan kotorannya yang bertumpuk
karena tidak pernah dibersihkan. Ketika satu ekor ayam sakit, penyakit tersebut
akan dengan mudah menyebar ke
seluruh populasi. Kondisi ini menjadikan peternakan menjadi tempat yang sangat
ideal bagi perkembangan dan evolusi bakteri patogen.
Sebenarnya
para peternak telah mengetahui bahwa peternakan mereka adalah pusat
perkembangbiakan dan evolusi bagi penyakit-penyakit hewan berbahaya. Karena
itulah mereka menyuntik hewan ternak mereka dengan obat-obatan kimia dalam
dosis tinggi. Ayam ternak di Amerika Serikat menerima antibiotik dalam jumlah
tiga kali lebih banyak dari manusia. Dan pada kenyataannya
antibiotik-antibiotik seperti ini hanya efektif untuk sementara waktu, bahkan
saat ini tidak berguna sama sekali untuk menghadapi virus flu burung.
Bahkan
penggunaan antivirus amantadine yang digunakan oleh peternak-peternak di China
telah membuat virus flu burung kebal terhadap obat-obatan ini, yang mana pada
akhirnya mengakibatkan obatobatan ini tidak dapat lagi memproteksi manusia.
Saat ini, virus flu burung belum menjadi epidemi global yang benarbenar banyak
menjatuhkan korban jiwa. Tetapi para ahli percaya bahwa hal ini hanya masalah
waktu sebelum ada tipe virus yang berhasil menjadikan manusia sebagai media
penularannya.
Virus-virus
ini senantiasa berevolusi, penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis yang lemah
dapat bermutasi menjadi jenis yang lebih berbahaya hanya dalam hitungan bulan.
Bila itu terjadi, maka para ahli akan dipaksa lagi untuk menemukan vaksin atau
obat jenis baru yang lebih efektif karena vaksin yang lama sudah tidak dapat
digunakan. Berikut adalah wabah virus flu burung yang tercatat terus berevolusi
sejak tahun 1997:
• H5N1, pada tahun 1997 ditemukan
di Hongkong, ini pertama kalinya ditemukan virus flu burung yang dapat menulari
unggas dan manusia. Pada saat itu, 18 orang dirawat, dan 6 diantaranya
meninggal dunia. Untuk mencegah penularan, pemerintah memusnahkan 1,5 juta
ekor unggas.
• H9N2, pada tahun 1999 ditemukan
di Hongkong dan China, virus ini menulari dua orang anak tetapi berhasil
disembuhkan. Sumber virus belum diketahui, tetapi bukti-bukti mengarah pada
unggas. Beberapa kasus dari virus H9N2 lainnya juga dilaporkan di China pada
periode
1998-1999.
• H7N2, pada tahun 2002 ditemukan
di Virginia, virus ini menjangkiti unggas di peternakan unggas Shenandoah
Valley. Satu orang ditemukan terinfeksi oleh virus ini.
• H5N1, pada tahun 2003 kembali
menjangkiti dua orang di Hongkong, salah satunya meninggal. Salah seorang
anggota keluarga dari korban juga ada yang meninggal dunia.
• H7N7, pada tahun 2003 ditemukan di Belanda, dilaporkan
berasal dari peternakan unggas, namun belakangan ditemukan bahwa virus ini juga
dapat menular melalui babi dan manusia. 89 orang dilaporkan terinfeksi, hampir
semuanya merupakan pekerja di peternakan.
• H9N2, pada tahun 2003 kembali menjangkiti seorang anak di
Hongkong.
• H7N2, pada tahun 2003 kembali menjangkiti seorang pasien
di New York.
• H7N3, pada tahun 2004 ditemukan di Canada, menginfeksi
para pekerja di peternakan.
• H5N1, mewabah di Thailand dan Vietnam pada tahun 2004,
dan banyak kasus lainnya di Asia pada periode 2004-2005. Termasuk di Indonesia.
Data-data di atas menunjukkan evolusi yang terus terjadi pada
virusvirus berbahaya ini. Sadarilah bahwa dengan mengkonsumsi daging, anda
telah secara tidak langsung memberi kesempatan bagi virus-virus ini untuk
berkembang dan berevolusi di peternakan-peternakan hewan.
Beberapa
artikel mengenai flu burung dapat anda temui di:
http://www.goveg.com/birdflu.asp
http://health.yahoo.com/topic/flu/overview/
Good job
ReplyDelete