ADS

loading...

Monday, December 25, 2017

PENCEMARAN LOGAM BERAT OLEH PUPUK


       Pupuk adalah semua bahan yang ditambahkan pada tanah dengan maksud untuk memperbaiki sifat fisis, kimia dan biologis. Sebagai tempat tumbuhnya tanaman, tanah harus subur, yaitu memiliki sifat fisis, kimia, dan biologi yang baik. Sifat fisis menyangkut kegemburan, porositas, dan daya serap. Sifat kimia mennyangkut pH serta ketersedian unsur- unsur hara. Sedangkan sifat biologis menyangkut kehidupan mikroorganisme dalam tanah
Pupuk dalam arti luas diklasifikasikan sebagai berikut :
   a.       Berdasarkan asalnya :

Sunday, December 17, 2017

BIOAVAILABILITAS LOGAM BERAT DALAM TANAH



Pencemaran logam berat pada tanah dan masuknya logam tersebut ke dalam jaringan organisme sangat dipengaruhi oleh tingkat bioavailabilitasnya. Menurut Widaningrum et al. (2007) Bioavailabilitas merupakan ketersediaan sejumlah logam yang dapat diserap oleh mahkluk hidup dan dapat menyebabkan respon toksik. Pengertian menurut Jhon & Leventhal (1995), tentang bioavailabilitas yaitu sebagai fraksi dari total kandungan logam berat yang ketersediaannya mudah diserap oleh biota, sehingga total kandungan logam berat tidak selalu berkorelasi positif dengan tingkat bioavailabilitas dari suatu logam berat.

SIFAT KROMIUM (Cr) DALAM TANAH



Krom adalah salah satu unsur termasuk dalam golongan logam transisi yang mana pada tabel periodik unsur berada pada golongan VI B dan memiliki nomor atom 24. Logam yang dilambangkan dengan simbol Cr ini berwujud padat berwarna putih dan bersifat tahan terhadap korosi. Keberadaan logam Cr di kerak bumi relatif sedikit yaitu hanya sekitar 0,0122% atau 122 ppm dan keberadaannya di alam tidak ditemukan dalam bentuk bebas melainkan dalam bentuk mineral seperti kromit (FeCr2O4), MgCr2O4, PbCrO4 dan Cr2O3 (Karyasa, 2013).

PENCEMARAN LOGAM BERAT PADA TANAH


Tanah terbentuk dari batuan induk yang telah mengalami pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme dan relief permukaan bumi (topografi). Berdasarkan dinamika faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah yang mempunyai lapisan-lapisan yang berbeda. Lapisan-lapisan tanah ini disebut dengan horizon. Sebagian besar jenis tanah  memiliki tiga sampai empat horizon yang batas-batasnya jelas terlihat.
Susunan horizon tanah umumnya mengikuti pola O-A-B-C-R dari atas ke bawah. Horizon O tersusun dari materi organik, selanjutnya horizon A tersusun dari materi terdiri dari humus dan campuran partikel mineral, kemudian horizon B (subsoil) mengandung lapisan ini mengandung sedikit tanah liat dan material-material seperti bahan organik, garam-garam, dan partikel-partikel Clay yang merembes dari lapisan atas. Horizon C terdiri dari hamparan batu-batu yang tidak terpapar cuaca, sedangkan horizon R adalah lapisan batuan induk yang berada pada lapisan paling bawah dari tanah (Soil Survey Staff, 1992).

Thursday, December 14, 2017

“SEJARAH TUMBUH SUBURNYA KELAPA SAWIT DI INDONESIA”


            Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia terus tumbuh dengan pesat. Menurut laporan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Tahun 2011, luas areal perkebunan kelapa sawit meningkat dua puluh kali lipat dari tahun 1980-2006 dari yang sekitar 290 ribu Ha menjadi 5,9 juta Ha. Prediksi di masa depan, luas perkebunan kelapa sawit akan terus semakin meningkat karena akan semakin tingginya permintaan dunia. Namun faktanya, tanaman kelapa sawit bukan merupakan tanaman asli Indonesia, lalu bagaimana caranya tanaman ini sampai ke Indonesia?

SIFAT TIMBAL (Pb) DALAM TANAH


Timbal (Pb) merupakan logam yang termasuk ke dalam logam-logam golongan IV A pada tabel periodik yang mempunyai nomor atom 82 dengan berat atom 207,2 g/mol. Timbal merupakan suatu logam berat dengan sifat fisik berwarna kelabu kebiru-biruan dengan titik leleh 327 oC dan titik didih 1620 oC. Kadar Pb secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13 mg/kg. Logam Pb yang terdapat dalam tanah berkadar sekitar 5-25 mg/kg dan di air bawah tanah (ground water) berkisar antara 1-80 μg/liter (Palar, 2008).

Friday, December 1, 2017

MADAM CURIE JERMAN


Pada bulan Desember 1938, Lise Meitner, seorang fisikawan Austria yang tinggal di Swedia, menerima surat yang membuatnya bertanya-tanya dari mitra lamanya di University of Berlin, Otto Hahn. Surat itu menjelaskan percobaan dilakukan oleh Hahn dan seorang koleganya yang lain, Fritz Strassman. Dalam percobaan ini, mereka membombardir uranium dengan neutron dengan harapan dapat menciptakan unsur-unsur yang lebih berat.